Terus contoh sinetron yang menarik lainnya (dari sisi cerita) menurut saya adalah DTK (Dunia Tanpa Koma) yang dibintangi Dian Sastrowardojo. Sinetron ini bercerita tentang dunia jurnalistik yang memang tidak memiliki koma, karena selalu berlanjut. Menariknya, selian dari sisi cerita, juga dari sisi pemainnya yang berisi bintang-bintang top. Bahkan Andi Malarangeng (yang sekarang menjadi Jubir Kepresidenan) ikut tampil sebagai bintang tamu. Konon, sinetron ini menjadi salah satu sinetron berbiaya cukup besar. Namun sayang, sinetron ini hanya sempat tayang sebentar. Mungkin faktor cost produksi itu yang menjadi sebabnya.
Untuk penulis skenario, mari membuat sebuah karya cerita sinetron yang tidak monoton. Berikan wajah baru dan kesegaran terhadap dunia sinetron Indonesia. Agar masyarakat tidak bosan. Memang bila dipertanyakan sola kualitas sinetron kita, para produser dan stasiun televisi selalu berkilah bahwa sinetronnya tidak membosankan, buktinya rating selalu tinggi. Masalah rating yang dibuat oleh suatu badan independen penghitung rating yang menjadi patokan bagi pengiklan untuk beriklan atau tidak di spot sinetron tersebut selalu menjadi alasan. Saya sendiri sampai sekarang masih bingung masalah rating ini. Siapa-siapa saja sebenarnya yang dijadikan responden. Karena kalau saya ngobrol dengan orang-orang dan saya tanya soal sinetron,jawabannya selalu sama, membosankan. Sama semua orang lho, tidak terbatas golongan tertentu atau level tertentu saja. Sama rekan kantor, teman-teman diluar, orang-orang didunia film, tukang nasi goreng, tukang indomie, tukang ojek.. hampir semua level masyarakat. Jawabannya selalu sama.
Untuk sutradara, lebih berkreasi lagi. Buat sinetron tersebut bisa lebih greget. Arahkan pemainnya untuk bisa benar-benar berakting dan tidak terkesan akting sembarangan/monoton. Contohnya hampir disetiap adegan sinetron, bila ada adegan si tokoh marah atau kesal selalu ditampilkan wajah si tokoh yang melotot (dengan mimik yang terkesan dipaksakan tidak natural) dibarengi dengan musik latar terus pengambilan shoot kamera close-in, close-out..
Untuk pemain, apalagi yang muda-muda. Jangan cuma mengandalkan tampang saja. Tunjukin dong kalau kalian layak tuk disebut sebagai aktor/aktris. Lebih berimprovisasi.
Untuk produser, yah kalau bicara soal bisnis memang agak sulit. Anda tentu tidak mau bereksperimen membuang-buang duit banyak dalam sebuah sinetron yang terkesan diluar kebiasaan. Anda pasti inginnya keluar duit sedikit tapi mendapat duit banyak. Semua orang juga berpikir begitu, gak ada yang salah dengan itu. Tapi seperti dalam memancing, tidak mungkin memancing seekor kakap kalo umpannya hanya pelet/cacing kecil. Umpannya harus ikan2 kecil atau potongan daging segar toh. Beri kesempatan penulis skenario dan sutradara tuk berkreasi agar tidak menghambat daya kreativitas mereka.
Ini semua hanya opini saya pribadi.. Tidak bermaksud untuk mendiskreditkan atau membangga-banggakan sesuatu/seseorang/pihak lain.
Name: Agung "Gus Portnoy" Sulendro Home: Jakarta, Indonesia About Me: Saya hanyalah seorang manusia biasa yang gemar sekali menulis dan mencurahkan apa yang ada di pikiran dan hati saya pada tulisan.
Seringkali pikiran dan hati saya terlalu kreatif berpetualang jauh sekali hingga tubuh tak mampu mengikuti, hingga akhirnya petualangan pikiran itu saya curahkan lewat tulisan. See my complete profile