Judul : Penyanyi Yang Sombong terhadap Keluarganya Penulis : Gus Portnoy
SINOPSIS
Dondi (23 tahun) seorang mahasiswa dan juga penyanyi baru yang mulai menanjak karirnya. Semenjak dia menjadi pemenang di acara kontes penyanyi muda berbakat di sebuah televisi, sikap dan perilakunya berubah drastis. Dondi adalah anak kedua dari pasangan Bapak Yusuf (56 tahun), pensiunan PNS, dan Ibu Ira (49 tahun). Dondi mempunyai seorang kakak perempuan, Nana (28 tahun) yang bekerja sebagai penjaga loket parkir di sebuah tempat perbelanjaan. 2 tahun yang lalu Bapak Yusuf pensiun setelah lebih dari 25 tahun bekerja sebagai staff di kelurahan. Semenjak pensiunnya itu, kondisi kesehatan Bapak Yusuf mulai menurun dan sering sakit-sakitan. Untuk menopang biaya hidup seharai-hari sekaligus membiayai kuliah Dondi, Ibu Ira sejak 2 tahun yang lalu memutuskan untuk membuka warung kecil-kecilan di halaman rumah mereka.
Dondi memiliki seorang kekasih yang telah dipacarinya semenjak SMU, Rany (22 tahun). Wanita berparas manis ini adalah teman Dondi semenjak kecil, sehingga mereka berdua telah saling mengetahui sifat masing-masing. Rany berasal dari keluarga yang cukup berada, ayahnya adalah seorang pedagang pakaian yang lumayan besar di Jakarta. Meski begitu, sejak kecil Rany tidak pernah mau memanfaatkan kemewahan yang diberikan orang-tuanya. Sikapnya dari dahulu sampai saat ini masih sama, masih tetap bersahaja.
Dondi termasuk anak yang cukup cerdas, semasa SMP dan SMU dia selalu menjadi juara kelas. Bahkan selepas SMU dia mendapat beasiswa untuk kuliah di salah satu Universitas Negeri yang cukup terpandang. Dondi juga termasuk anak yang soleh dan berbakti kepada orang tuanya. Sebelum berangkat ke kampus, selepas sholat subuh berjamaah di musholla dekat rumahnya, dia selalu mengantarkan Ibunya berbelanja ke pasar. Hubungannya dengan Rany juga dijalani dengan taraf yang normal dan wajar.
Perubahan ini terjadi tepat 1 tahun yang lalu saat ia mulai mengikuti kontes penyanyi muda berbakat. Memang sejak dahulu, hobi Dondi adalah menyanyi bersama kawan-kawannya, bahkan sejak SMU dia membuat band bersama teman-temannya ini. Wajah yang cukup tampan dipadu dengan suara yang memang menarik, orang-orang sejak awal kontes sudah menduga bahwa Dondi-lah yang akan menjadi pemenangnya. Pada awalnya Ibu Ira keberatan Dondi ikut kompetisi ini, karena beliau khawatir akan mengganggu kuliah Dondi. Namun Dondi bersikeras dan terus meyakinkan Ibunya bahwa apapun yang terjadi kuliah tetap yang utama.
Seperti yang telah diduga sebelumnya, akhirnya Dondi menjadi pemenang, mengalahkan ratusan kontestan lainnya. Hal ini tentu saja menggembirakan hatinya dan juga keluarganya. Sejak saat itu, praktis kehidupannya berubah. Kuliahnya semakin sering terbengkalai demi memenuhi kontrak menyanyi dan tampil didepan publik. Tawarn-tawaran lain mulai bermunculan, mulai dari model cover majalah, bintang iklan sebuah produk sampai membintangi sebuah sinetron.
Kini Dondi menyandang predikat baru sebagai seorang selebritis. Nama dan wajahnya mulai banyak dikenal masyarakat. Album perdananya meledak. Lagu-lagunya sering diperdengarkan hampir disetiap sudut kota bahkan sampai ke pelosok desa, semua mengenal Dondi.
Kesibukannya menjadi artis menuntut Dondi jarang pulang ke rumah. Dia lebih banyak tinggal di hotel di luar kota ataupun di apartemen yang sengaja disewakan untuknya. 2 minggu sekali bahkan sampai sebulan sekali Dondi pulang ke rumahnya, itupun hanya sebentar saja hanya ingin menengok keadaan keluarganya dan memberikan biaya bulanan kepada mereka. Begitupula hubungannya dengan Rany yang semakin renggang. Bahkan kabar terakhir, Dondi sedang dekat dengan seorang artis pemain sinetron muda. Meskipun sakit hati, Rany masih tetap sayang pada Dondi. Hampir setiap hari Rany menangis dan mengadukan keluh-kesahnya ini keluarga Dondi.
Dilain tempat, kehidupan Dondi sudah berubah. Setiap hari sepulangnya dari show ataupun syuting, selalu dihabiskan dengan berpesta di club, diskotik bersama teman-teman barunya. Bahkan hampir setiap hari, Dondi selalu mengadakan pesta minum-minuman keras di apartemennya. Dia mulai lupa menjalankan sholat dan ingat ke Sang Pencipta.
Keluarga Dondi dan Rany sedih dan prihatin melihat perubahan sikap Dondi ini. Mereka terus bertanya-tanya kenapa Dondi bisa berubah seperti ini.
Suatu hari, saat Dondi pulang ke rumahnya, Ibu Ira , Bapak Yusuf, Nana dan Rany mencoba berbicara baik-baik kepada Dondi perihal perubahannya ini. Mereka berusaha mengingatkan Dondi agar tidak jatuh ke dalam kenistaan.
Mendengar itu, Dondi marah. Dondi merasa keluarganya itu tidak berterima kasih kepadanya yang telah menaikkan derajat hidup mereka, memberi biaya setiap bulan, membuatkan rumah baru dan lain sebagainya.Dondi merasa sudah bosan dengan kemiskinan yang dideritanya semenjak kecil. Kini saatnya dia merasakan kebebasan dan kemewahan dari hasil jerih payahnya ini. Dondi merasa bebas berbuat apapun dengan harta yang dimilikinya saat ini.
Rany juga mengingatkan Dondi agar tetap ingat pada Allah, karena semua yang diraih Dondi saat ini adalah berkah dari Allah. Dondi semakin kalap mendengar ini. Dia bahkan memaki-maki Rany sebagai wanita yang tidak tahu diri yang selalu mengejar-ngejarnya. Dondi mengatakan bahwa dia sudah tidak cinta lagi pada Rany, dan meminta Rany untuk pergi dari kehidupannya.
Ibu Ira dan Bapak Yusuf menangis mendengar ini, mereka terus berusaha menenangkan dan mengingatkan Dondi. Amarah Dondi semakin tidak terbendung, dia memaki-maki Ibu, Bapak dan kakaknya serta Rany dan menyebutnya sebagai benalu yang tidak punya rasa terima kasih. Dondi akhirnya keluar dari rumah dan berkata tidak akan kembali lagi ke rumah itu. Kontan saja ini membuat semuanya sedih.
Sebulan setelah kejadian itu, Dondi habis berpesta bersama teman-temannya di sebuah club di pusat kota. Karena lelah dan malam sudah larut, serta pengaruh dari minuman keras, Dondi tanpa sadar terus memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi di jalan Tol. Hingga akhirnya Dondi tidak dapat mengendalikan kendaraannya yang akhirnya membentur pembatas jalan hingga terbalik.
Alhamdulillah, nyawa Dondi selamat. Namun tubuhnya penuh dengan luka. Wajahnya hampir rusak parah terkena pecahan kaca mobil, mata sebelah kirinya juga terancam buta karena terkena pecahan kaca. Yang cukup parah adalah keadaan kaki kanannya yang patah dan remuk hingga Dokter memutuskan untuk mengamputasi kaki tersebut untuk menyelamatkan jiwa Dondi.
2 minggu di rumah sakit, Dondi terus menangis meratapi nasibnya. Dia teringat dengan kesalahan-kesalahannya terhadap Ibu, Bapak, Kakak dan kekasihnya. Dondi terus menangis. Mengetahui kondisi Dondi yang seperti ini, teman-teman barunya itu satu persatu mulai meninggalkannya. Hal ini semakin membuatnya sedih.
Akhirnya keluarga Dondi beserta Rany datang ke rumah sakit. Dondi menangis, bersimpuh di hadapan mereka semua dan meminta maaf atas kesalahannya.
Cast
● Dondi. Berusia 23 tahun. Tampan dan cerdas. Bermodal wajah dan suara yang menarik tidaklah aneh dia menjadi pemenang kontes menyanyi. ● Rany. Berusia 22 tahun. Wajah manis, pembawaan kalem,bersahaja, sholehah. Meskipun berasal dari keluarga berada, namun dia tidak berusaha memanfaatkan hal tersebut. ● Bapak Yusuf. Berusia 56 tahun. Penyakit dan juga tekanan selepas pensiun membuatnya tampak lebih tua. Pembawaannya yang pendiam semakin menguatkan kesan tersebut. ● Ibu Ira. Berusia 49 tahun. Sosok Ibu yang sangat memperhatikan keluarga. ● Nana. Berusia 28 tahun. Tidak berbeda dengan Dondi, Nana juga dikaruniai wajah yang cukup manis. Kakak yang perhatian kepada adik dan juga orang tuanya, sehingga meski umurnya sudah cukup, namun tetap mempertahankan kelajangannya.
Referensi
Surat Al-Hadid ayat 23 ((Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, )
Surat Al-Mu'min ayat 76 ((Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong )
Surat Al-Maidah ayat 90 ( Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan).
Surat An-Nissa ayat 36 (Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri)
Surat Ibrahim ayat 41 (Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". )
Surat Al-Isra ayat 23 (Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia )
Surat Luqman ayat 14 (Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu )
Surat Al-Ahqaaf ayat 15 (Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri )
Surat Al-Ahqaaf ayat 17 (Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka )
Name: Agung "Gus Portnoy" Sulendro Home: Jakarta, Indonesia About Me: Saya hanyalah seorang manusia biasa yang gemar sekali menulis dan mencurahkan apa yang ada di pikiran dan hati saya pada tulisan.
Seringkali pikiran dan hati saya terlalu kreatif berpetualang jauh sekali hingga tubuh tak mampu mengikuti, hingga akhirnya petualangan pikiran itu saya curahkan lewat tulisan. See my complete profile