www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws www.Bigoo.ws

Celoteh Gus Portnoy

Ajang Celotehan di Warung Kopi

Waktu Bagian Celoteh
Jadwal Sholat
Pembaca Celotehan
Who's Online
online
Online Casino
Scene of Memories
Mau bikin poster juga ? Klik disiniImage Hosted by 

ImageShack.us
Meet Penceloteh
Me on FriendsterImage Hosted by ImageShack.us Me on MySpaceImage Hosted by ImageShack.us
Ikutan Berceloteh Yuuk..
Name :
Web URL :
Message :
Rekan Penceloteh
Tamu Celotehan
Tuesday, March 13, 2007
Tingkat Kesabaran & Kedewasaan Tercermin di Jalan Raya
Sering banget saya dapet email dari temen-temen di milist soal info kebrutalan pengendara di jalan raya. Ada yang komplain soal aroganisme pengendara HD atau klub motor saat pawai, ada juga soal pengendara mobil yang ngebut dan mepet-mepet, dan lain macemnya gitu.

Sebagai seorang pemakai jalan yang hampir tiap hari selalu menggunakannya (entah menjadi bikers, pengendara mobilers atau cuma penumpang TiJe a.k.a busway), saya seringkali mengalami tempaan mental di jalan raya (dan bahkan tempaan skill, gak perlu ikut kursus pengemudi stunt-driver, tiap hari jalan di jalan Jakarta aja bikin jago kok.. hehehe). Saat jadi bikers, saya sering senewen dengan tingkah metromini, mayasari, angkot dan bajaj yang seenaknya berhenti, atau belok gak pakai tanda. Sering juga senewen karena dipepet sama mobil, pas macet mobil terlalu ke kiri jadi gak bisa lewat, kecipratan air genangan hujan dari SUV mewah yang ngebut aja dan macem-macem deh.

Saat jadi mobilers, yah hampir sama kalo soal sama angkutan umum, terus kebalikannya ngeliat tingkah motor yang selap-selip, atau main muncul aja dari gang.

Saat jadi penumpang angkutan umum (entah pas naik Tije, metromini, angkot, bajaj atau taksi), saya sering senewen sama tingkah motor yang selap-selip, atau mobil yang klakson-klakson.

Terus Apa yang terjadi sebenarnya ?

Sebenarnya kalau kita saling menyalahkan (dari sudut pandang tertentu) pihak lain, ini semua gak akan selesai. Yang paling utama adalah, sikap berkendara di jalan itu cerminan dari tingkat kedewasaan dan kesabaran seseorang (teori saya lho).

Misalnya, srudak-sruduk, selap-selip, itu karena kita belum mampu menahan kesabaran kita dan mengontrol emosi. Terus terobos TL (Traffic Light) yang sudah menyala merah, ini karena kita belum dewasa untuk bisa mematuhi peraturan yang sudah dibuat.

Jadi kalo macet (bagi bikers nih ya) harus taat berenti di belakang mobil ? Yah gak juga, ini malah menyebabkan kemacetan tambah panjang. Maksudnya gini, andaipun harus nyelip, harus dengan perhitungan, motor itu kan jalurnya di kiri, pas macet mau nyelip, kita sudah hitung muat gak motor kita lewat di celah itu, setang kita bakalan nyenggol spion mobil gak ? kalau akhirnya memang tidak muat, ya sudah berhenti, jangan paksain untuk naik ke trotoar, ini berarti kita belum cukup dewasa untuk menaati peratura. Terus bagi pengendara mobil, harus memperhitungkan juga, saat macet dan berada di jalur kiri, posisi mobil jangan terlalu menghabiskan jalan bagian kiri yang menyebabkan motor tidak bisa lewat. Kita harus bisa toleransi terhadap pengendara motor yang kepanasan, atau kehujanan.

Introspeksi diri pribadi masing-masing. Baik itu kita sebagai pengendara motor, pengendara mobil, supir angkutan umum bahkan pejalan kaki. Apakah selama ini kita sudah benar-benar dewasa untuk bisa menaati peraturan dijalan ? Apakah rasa toleransi kita terhadap pengguna jalan lain sudah cukup ?

Polemik saling menyalahkan antar pengendara lebih baik dihentikan. Lebih baik sama-sama introspeksi diri, terus sama-sama membahas bagaimana menciptakan suasana jalan yang aman dan nyaman bagi bersama.

Itu dari sisi pengendara.

Sebenarnya semua bukan murni kesalahan pengendara. Pemerintah juga harus bisa menyediakan fasilitas jalan yang memadai bagi masyarakatnya, baik bagi pengendara maupun pejalan kaki. Buatkan jalur khusus pengendara motor (ini lebih relevan dibandingkan pembatasan/pelarangan motor memasuki daerah tertentu). Buatkan akses trotoar yang nyaman dan aman, bebas dari tempat pangkalan ojek atau tempat lapak kaki lima.

Perbaiki layanan transportasi umum. Berikan kemudahan bagi pengusaha bis untuk bisa memperbaharui armadanya yang lebih nyaman, bisa dengan penurunan pajak atau memfasilitasi kredit lunak pembelian armada baru. Gak usah muluk-muluk bikin monorail dulu deh.. perbaiki aja tuh KRL.. semacam di Jepang, kan nyaman tuh, warganya ke kantor naik kereta, berangkat pake kemeja dan dasi, turun kereta masih pake kemeja dan dasi dan tetap wangi, kalo naik KRL disini kan gak bisa begitu, berangkatnya wangi, turun kereta kucel. TransJakarta (busway) itu satu langkah yang cukup baik, cuma sekarang masalahnya jadi terkesan dipaksakan. Penggunaan jalur busway di jalan sudirman-thamrin masih baik karena lebar jalannya masih cukup besar bagi pengguna lain setelah dipotong jalur busway, tapi di daerah Roxy atau Daan Mogot misalnya.. Jadi makin kecil kan tuh jalanan gara2 jalur busway.

Ini semua butuh kerja bersama antara masyarakat dan pemerintah untuk menciptakan jalan yang nyaman dan aman.

Btw, ini ada kutipan surat pembelaan dari bikers untuk pengendara mobil.. cukup rasional.. (ini menunjukkan, masalah di jalan raya telah merembet ke arah masalah kesenjangan sosial.. bisa-bisa terjadi sesuatu kalau gak diperbaiki dari sekarang nih..)
Quote from : www.blogfam.com

Bapak2, ibu2 yth, Sebelumnya saya mohon maaf bila tulisan berikut
kurang berkenan. Kami hanyalah ingin meminta maaf kepada bapak ? ibu
pengguna roda empat mengenai perilaku kami di jalan raya.
Sungguh, kami tidak memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda.
Bila kami terlihat suka nyerobot kekanan atau kekiri, itu hanyalah karena
kami merasa kepanasan. Ini tentunya akibat jaket, helm, sarung tangan,
masker, yang kami gunakan di siang bolong. Tentunya rasa kepanasan ini tdk
anda rasakan, karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi
dashboard mobil anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung
jaket, ataupun bagian bawah helm, he he he.

Bila anda melihat kami mendaki trotoar, ataupun mengambil jalur kanan yang
berlawanan, itupun bukan karena kami sok jago. Tapi kami hanya mencari
alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan tertutup oleh MPV ataupun SUV
bapak ?ibu. Rasanya kami nggak kuat jika harus menunggu dibelakang knalpot
anda, yg belum tentu bebas emisi (maaf ya). Belum lagi kami takut di PHK,
hanya karena telat masuk kerja. Tentunya khusus hal ini, sebagian dari
anda tidak perlu absen kan?, kalo masuk kerja?

Sebab kalo sebagian besar dari kami, harus pak-buu... Minimal dipotong uang
transport, hiks!! Belum lagi, kami suka malu bila harus melewati resepsionis nan
cantik yang
menutup hidung kecil mereka, karena mereka mencium aroma knalpot dan 'bau
matahari' dari jaket lusuh kami. Walau deodorant 5 ribuan telah kami
semprot, tentu tidak sebanding dg parfum mobil anda yg 50 ribuan plus
sejuknya AC mobil anda.

Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami juga gak pernah
memprotes roda empat. Kami cukup tau diri kok, dengan pajak yg super murah
kami, sehingga kami harus rela mengalah bila berbicara tentang parkir.
Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir kami. Tentu
berbeda dengan areal parkir bapak-ibu. Memang sih,tarif parkirnya aja beda J.

Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda empat yang telah oleh
pemerintah di-anak emaskan. Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun, di
atas gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak mencari tempat
tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi bapak-ibu bisa cepat sampai
tamasya ke ancol ataupun taman safari.

Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, mungkin anda sering melihat kami
berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami pergi ke dufan. Tapi kami
gak yakin, apakah anda melihat kami, memijit tangan, kaki dan bahu mereka
yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara duduk mereka yg sedikit
berakrobat di atas motor kami. Tentunya berbeda dengan lucunya putra-putri
anda yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di jok
belakang.

Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil bapak-ibu, bila melihat kami
panik saat hujan turun. Dimana kami harus buru-buru, loncat dari motor,
buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. Terkadang kami
membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis kek, mau hujan
gede kek, bodo' amat, cukup putar tuas kecil disamping stir, maka wiper
kaca akan bekerja lembut membersihkan air di kaca depan & belakang. Aaaah
enaknyaa di mobil.

Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu yang terbiasa
menginstruksikan lembur kepada kami. kami cukup mengerti bila anda tidak
pernah membayangkan, betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan
motor. Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo
kena angin malam bisa kena paru-paru basah, adalah isapan jempol semata.
Amit-amiiiit.

Kami juga gak protes kok, bila jari jemari anda menjentikkan abu rokoknya
lewat jendela, sehingga mengenai jaket kami. Ataupun celana kami harus
'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela. Mungkin kami dengan
jaket hitamnya, tampak seperti tong sampah kali yeee. Hi hi hi
Mohon maaf juga bila, kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm
sungguh, itu gak sengaja kok, . Sebab selama naik motor, mata kami harus
dipicingkan agar tidak kena debu. Naaah begitu berhenti, secara refleks
mata kami terbuka lebar, seperti melotot, he he he
Maaf ya pak-bu. Peace !!!

Memang siiih, kami sering bikin masalah di jalan raya, tapi setidaknya,
kaum kami belum pernah punya kesempatan bikin masalah buat negara ini.
(Jadi gak enak nerusinnya)

Memang siiih, rata rata dari kami tidak berpendidikan. Walau beberapa
rekan kami masih setia berprofesi pengojek untuk mengantar kaum
berpendidikan nan terhormat ke tujuan, bila mereka diburu waktu atau
hampir terlambat.

Memang siih, rata-rata dari kami gak memiliki tata krama. Karena kami gak
punya cukup uang untuk belajar di tempat kursus kepribadian ataupun
pelatihan image development. (SD aja DO ? hiks!).

Tapi setidaknya, kami cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan kepala
kepada bapak-ibu duluan plus senyum manis, bila kami bertemu anda di
koridor kantor. Ataupun menjauh dari bapak-ibu yang sedang
bercengkrama di lobi menunggu lift, karena celana dan sepatu kami tampak kotor
terciprat air jalanan akibat sedan mewah anda menyalip kami.

Namun kami cukup terhibur kok, bila kami dapat mendengar sayup sayup lagu
kesukaan kami, saat kita bersanding manis di lampu merah. Hilang rasa
penat bahu dan pinggang kami, bila dentuman sound system anda membagi
lagunya lewat kisi kisi jendela. He he he, pernah gak anda melihat kami
juga terkadang mengangguk-anggukan kepala mengikuti lagu anda, walo cuma
10-20 detik. Jadi malu...

Namun kami cukup terhibur kok, dengan sigapnya pak presiden menaiki motor
roda dua untuk meresmikan balapan mobil, hiks. Walau kami tau persis, itu
hanya gara gara terlalu banyak roda empat yang membuat jalan tol menjadi
padat. Sehingga pihak protokoler takut pak Presiden datang telat. Padahal
mesin dan knalpot mobil balap dari negara asing, udah gak sabar buat
melesat, hanya untuk bisa dibilang sebagai yang tercepat, dan rebutan
trophy segede knalpot motor untuk mereka angkat.
What an ironic...

Namun, kami cukup terhibur juga kok, dengan iklan di TV. Dimana banyak
artis nan ganteng dan cantik, artis senior maupun junior, politikus,
budayawan, berebut mengiklankan motor untuk kami. Walau kami tau persis,
gak mungkin mereka pergi shooting atau menghadiri gala dinner dengan motor
bebek. Sebab kami tau persis, mereka gak pernah direpotkan oleh naik dan
turun dari mobil, karena supir nan setia, membukakan pintu belakang bagi
mereka.

Yaahhh, kami gak bermaksud membela diri siih. Kami cuma mau sharing aja
kok, kepada anda pengendara mobil roda empat, bahwa rasa sebel, muak,
benci anda terhadap kami, sudah kami bayar kok dengan kondisi di atas.
Tuhan Maha Adil kan?


Menarik kan suratnya ?

Labels:

posted by Agung "Gus Portnoy" Sulendro @ 20:56  
Celoteh Today
Allah swt selalu mengampuni dan menerima tobat manusia yang berbuat dosa dan mau bertobat serta meminta ampunan. Manusia adalah gudangnya salah dan khilaf, maka bertobatlah dan selalu memohon ampunan pada-Nya. Memohon ampunan dan bertobatlah pada-Nya bila kita berbuat dosa. Meminta maaflah bila kita berbuat salah terhadap sesama. Memberi maaflah pada sesama, diminta ataupun tidak. Karena yang demikian itu lebih mulia. Dendam dan amarah adalah sesuatu yang dilaknat Allah, karena itu adalah perbuatan iblis. Minal Aidin wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan bathin. Semoga Allah selalu mengampuni dosa-dosa kita.
Si Penceloteh

Name: Agung "Gus Portnoy" Sulendro
Home: Jakarta, Indonesia
About Me: Saya hanyalah seorang manusia biasa yang gemar sekali menulis dan mencurahkan apa yang ada di pikiran dan hati saya pada tulisan. Seringkali pikiran dan hati saya terlalu kreatif berpetualang jauh sekali hingga tubuh tak mampu mengikuti, hingga akhirnya petualangan pikiran itu saya curahkan lewat tulisan.
See my complete profile
Previous Post
Archives
My Fav. Links
Powered by

Free 

Blogger Templates

BLOGGER BlogFam Community Jangan Asal Copy PasteImage Hosted by ImageShack.us Ingin Punya Hosting Pribadi? Klik Aja Disini (Rumahweb)

IP Address

IP Anda:

Anda Berada Di Negara:

Detikinet
Celoteh Musik

Undang Dream Theater Yuuk...