Judul : Penjaga Warung yang Menikahi Gadis Bule Penulis : Gus Portnoy
Setiap hari kesibukan Seno (27 tahun) selalu diisi dengan bekerja. Dari pagi sampai sore dia menjadi seorang staff pengajar disebuah sekolah, kemudian saat malam sampai menjelang dinihari dia menjaga warung makanan bergantian dengan ibunya yang berjaga di siang hari. Sebagai anak pertama, Seno otomatis menjadi kepala keluarga selepas meninggalnya ayahnya 5 tahun yang lalu. Dia harus membantu ibunya menghidupi ke-dua orang adiknya, Bagus (12 tahun) dan Arum (10 tahun) yang masih duduk di bangku SD. Meskipun harus banting tulang setiap hari, dia tidak merasa terbebani, sebab baginya selama dengan niatan ibadah, bekerja seberat apapun tidak akan terasa melelahkan. Dia juga tidak merasa malu, meskipun berprofesi guru tapi harus juga berjualan makanan. Malah kadang, anak-anak muridnya selalu mampir ke kedai makanannya.
Semua bermula saat sekolah tempat Seno mengajar kedatangan sebuah tim pemantau dari sebuah yayasan pendidikan internasional. Tim yang terdiri dari 3 orang ini, Bambang (29 tahun) sebagai kepala tim lokal, Charles (30 tahun) warga Inggris yang bertindak sebagai perwakilan tim pusat dan Claudia (25 tahun) wanita cantik asal Belgia yang menjadi staff pemantau. Selama satu bulan, tim ini berada di sekolah Seno untuk memantau dan menilai kelayakan sekolah tersebut mendapat bantuan dari yayasan pendidikan internasional tersebut. Sehari-hari hanya Claudia saja yang memantau sekolah ini, Bambang dan Charles hanya datang seminggu sekali untuk mengecek saja.
Kebetulan pihak sekolah mempercayakan Seno sebagai pendamping bagi Claudia selama ia berada di sekolah ini. Itulah awal kedekatan mereka. Seno mulai tahu ternyata Claudia adalah wanita cerdas yang mandiri. Sudah 2 tahun semenjak lulus kuiah di Belgia dia berada di Indonesia. Claudia merasa bahwa Indonesia sudah seperti rumah sendiri baginya. Kepolosan dan keramahan masyarakatnya membuatnya betah berada di Indonesia.
Semakin hari hubungan mereka semakin dekat saja. Kadang Claudia mampir ke rumah Seno, berkenalan dengan ibu dan adik-adiknya. Bahkan tidak jarang Claudia ikut membantu Seno melayani pelanggan di kedainya. Claudia menaruh hati terhadap Seno yang dinilainya sebagai pria dewasa dan bertanggung jawab terhadap keluarga, satu hal yang sangat jarang ditemui.
Claudia mengungkapkan kepada Seno, bahwa dirinya berniat ingin menjadi muslim. Hal ini sudah menjadi pemikirannya sejak pertama kali datang ke Indonesia. Dia menilai Islam sebagai agama yang pengasih dan sangat memerhatikan umat dan segala unsur kehidupannya. Kebetulan kontrakan Claudia dekat dengan sebuah mesjid, setiap malam dia merasa tenang saat mendengar lantunan ayat suci yang diperdengarkan dari mesjid tersebut. Bahkan bila adzan berkumandang, Claudia merasa dirinya ikut terpanggil. Sejak 3 bulan yang lalu dia sudah berkonsultasi dengan seorang ustadzah di mesjid dekat kontrakannya itu. Claudia juga sudah memutuskan untuk mengucap dua kalimat syahadat. Hal ini tentu saja disambut gembira oleh Seno.
Namun kedekatan Seno dan Claudia ini mendapat cobaan. Abu (29 tahun) rekan sekerja Seno, merasa tidak senang melihat Claudia akrab dengan Seno, karena Abu juga menaruh hati terhadap Claudia. Abu berusaha meretakkan kedekatan Seno dan Claudia. Berbagai macam cara dilakukannya, bahkan dengan memfitnah Seno sebagai orang miskin yang berniat menghabisi harta Claudia saja. Namun Seno tetap bersabar, hingga pada suatu saat Claudia termakan oleh hasutan Abu dengan bantuan Sandra (26 tahun) teman Abu yang mengaku kepada Claudia sebagai mantan kekasih Seno yang sempat dihamili dahulu dan dipaksa menggugurkan kandungannya.
Atas bantuan Ibu Ustadzah yang selalu menjadi tempat konsultasi Claudia, akhirnya Claudia sadar bahwa itu semua hanyalah fitnah.
Claudia akhirnya kembali lagi ke Seno. Setelah mantap dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Ibunya, Seno berencana ingin memperistri Claudia, tepat setelah Claudia menjadi muslimah.
Saat yang dinanti tiba, Claudia akhirnya mengucap dua kalimah syahadat dihadapan jemaah mesjid. Saat itu pula, Seno meminang Claudia dan diterima dengan sukacita.
Name: Agung "Gus Portnoy" Sulendro Home: Jakarta, Indonesia About Me: Saya hanyalah seorang manusia biasa yang gemar sekali menulis dan mencurahkan apa yang ada di pikiran dan hati saya pada tulisan.
Seringkali pikiran dan hati saya terlalu kreatif berpetualang jauh sekali hingga tubuh tak mampu mengikuti, hingga akhirnya petualangan pikiran itu saya curahkan lewat tulisan. See my complete profile