Pandangilah langit di kala malam Kau akan temukan jutaan bintang berkilau disana Hiruplah udara di pagi hari Kau akan rasakan ketenangan bersamanya Bila kau tanyakan seberapa besar cintaku padamu Seperti bintang yang berkilau, sebesar itulah cintaku Bila kau tanyakan apa yang bisa kuberikan padamu Seperti udara segar, akan kuberikan ketenangan dan kenyamanan di hatimu Meski kita belum saling mengenal Meski kita belum saling memahami Itu bukanlah suatu halangan Untuk diriku mengungkapkan perasaanku padamu
Cinta selalu hadir secara misterius Cinta tidak pernah memilih Cinta akan datang pada siapapun Cinta akan hadir di setiap hati yang mengagungkannya
Entah mengapa bayanganmu selalu hadir Bahkan saat aku sedang tidak memikirkanmu Seakan ada yang menuntun dan membimbingku Untuk berjalan kedalam hatimu
Kini baru aku sadari inilah Cinta Dia datang mengetuk pintu hatiku Yang telah lama menolaknya Dia datang mengingatkanku Untuk tetap mengagungkannya
Perlahan namun pasti Cinta berhasil meluluhkan kekerasan hatiku Hingga kini tiba saatnya untuk diriku Membagi Cinta denganmu Aku ingin dan akan selalu menjadikanmu Mon Petit Ange, Bidadari kecilku
Aku hanya berharap Cinta akan juga hadir di dalam hatimu
Mon petit ange,.. This is the end of my words, but not the end of the story Let your heart feellin and let your heart find-out who I am If God gave Love into our hearts then you will be find me I’m sorry if I can’t tell the truth to you right now Because I just want to see, “Is destiny will lead you come to me ?” Just closed your eyes and see through your heart
Hal terindah dalam hidupku Adalah saat dimana aku bisa berdua denganmu Saat dimana hanya ada kau dan aku saja disana Saling berbagi cerita, kebahagiaan dan kesedihan
Hanya sekali aku mendapatkannya Walau sesaat itu sudah cukup bagiku Untuk memahami siapa dirimu Dan apa yang pernah kau rasakan dalam hidupmu
Aku menangkap kesedihan di dalam matamu Aku menangkap kebimbangan di getar suaramu Saat kau ceritakan semua kisahmu Mungkin ini salah, namun itulah yang kurasakan
Aku ingin menghapus kesedihan itu dari matamu Aku ingin menghapus kebimbangan itu dari hatimu Aku ingin membuatmu tersenyum kembali Dan bisa merasakan indahnya kehidupan
Aku tidak ingin bersikap naif Di dalam mataku-pun ada kesedihan Di dalam hatiku-pun ada kebimbangan Namun aku ingin menghapus itu semua Merasakan kembali kehidupan bersama seseorang yang benar-benar aku cintai
Saat kumulai merasakan Sesuatu yang tak biasa pada dirimu Kucoba bertanya kembali pada hatiku “Apakah aku merasakan apa yang dulu pernah kurasakan ?”
Hatiku tak bisa mengangguk Dan tak bisa pula menggeleng Ia tampak bimbang dengan hal ini Aku-pun pasti merasa lebih darinya
Hanya waktu yang bisa menjawab Hanya waktu pula yang bisa menunjukkan Kucoba tenangkan diri dan bersandar Biarkan angin membawaku terbang kemanapun ia mau
Detik, menit, jam, hari, minggu dan bulan kulalui Sementara hatiku terus meraba Dan coba untuk memahami lebih dalam Perasaan yang sedang ku alami
Semakin dalam ku coba memahaminya Semakin besar pula rasa ini datang Semakin jauh ku coba memikirkannya Semakin jauh pula rasa ini menelusup kedalam hatiku
Akhirnya tibalah pada satu kesimpulan besar Bahwa aku mencintaimu Bukan sekedar suka seperti apa yang sering aku rasakan Aku benar-benar jatuh cinta
Entah apa yang membuatku sangat mencintaimu Mungkin karena paras cantikmu Mungkin karena merdu suaramu Mungkin karena indah wujudmu Mungkin karena gemulai tingkahmu Atau mungkin aku mencintaimu karena memang aku mencintaimu
Ini sangat indah, berarti dan begitu dalam Dimana aku bisa mencintai seseorang bukan karena apa yang ada padanya Tetapi karena siapa dirinya sesungguhnya
Rasa cinta seperti inilah yang belum pernah aku alami Mencintai bukan karena kesempurnaan Mencintai karena memang kumerasakan Kau dan aku bisa saling mengisi untuk menjadi sempurna
Kuberharap dan berusaha Agar kau juga bisa memahami ini semua Bahwa cinta bisa hadir kapan-pun ia mau Bahwa cinta tidak akan pernah memilih Bahwa cinta adalah wujud kasih sayang Yang tak kan bisa hanya diukur oleh waktu Yang tak kan bisa hanya dilihat dari apa yang terlihat
Mon Petit Ange, What you gonna read, it’s all the reflection from the deepest of my heart It came from a delicated circumstances I’ve been through this past few moment What I’ve felt, What I’ve thought and What I’ve learn I want you to read it all Then closed your eyes and think all about it Let your heart feellin Let your heart spoken Let your heart choosen And in the end, Let your heart decided what the best for it self
Part I :Awal dari Perenungan
Malam ini ku hanya bisa merenung Terduduk diam ditemani gemericik hujan Anganku terbang berkelana tak tentu arah Menyusuri kembali semua yang pernah aku lewati
Namun tiba-tiba ia terhenti Pada satu sosok yang getarkan hatinya Membuatnya hanya bisa terpana Seakan tak bisa lari menjauh dan menghindar
Kemanapun ia coba berlari Sosok ini selalu mengikuti Entah berapa bayangan yang dipunya Anganku coba berontak, namun ia tak bisa
Aku masih terdiam dan coba memikirkannya Memikirkannya dengan kepala dan hatiku Berjuta pertanyaan ada di dalam kalbu “Mengapa sosok ini selalu ada bahkan saat aku sedang memikirkan hal yang lain ?”
Sisi hatiku yang lain lalu berkata, “Mungkin cinta telah menghampirimu” Tetapi apakah ini mungkin Aku belum mengenalnya, aku juga belum memahami siapa dirinya Dan mungkin dia-pun begitu
Sisi hatiku kembali berkata, “Cinta memang misteri, dia datang dan pergi tanpa pernah kau tahu apa sebabnya, dan kau-pun tak bisa menduganya.” Aku tersentak dan seakan menyadari Bila benar ini cinta, ku harus mensyukurinya Ternyata Tuhan masih berikan rasa ini kepadaku Ternyata Tuhan masih menyayangiku Dengan memberikan anugerah-Nya ini padaku
Sebuah rasa yang sempat aku cerca Rasa yang sempat aku acuhkan dan musuhi Karena selalu hadirkan kepahitan dan penyesalan Selalu membuatku sakit dibandingkan bahagia
Aku dulu sangat mengagungkan cinta Hingga akhirnya cinta itu sendiri mengkhianatiku Kepedihan yang teramat sangat memukulku Membuatku terjatuh di dasar kenestapaan
Berulang kali aku mencintai Dan berulang kali pula aku dikhianati Aku bahkan pernah berpikir masih adakah cinta Aku sering berharap untuk sekali saja bisa merasakan cinta sesungguhnya Cinta yang muncul dari ketulusan Cinta yang selalu memberi tanpa berpamrih
Aku terbangun dari duduk-ku Kemudian ku memohon pada-Nya “Tuhan, jika memang kau berikan cinta kali ini padaku. Berikanlah yang terbaik, berikanlah cinta yang sesungguhnya. Aku bersedia lakukan apapun dan berkorban bila memang ini jalan yang Kau berikan untuk-ku.”
Tadi sekilas nonton berita di RCTI soal areal pemakaman mewah baru di daerah pinggiran Jakarta.. Wah, ternyata sampe dah mati-pun tetep dibisnisin ya.. kreatif nih.. Pemakaman memang sangat penting.. meskipun sudah menjadi mayat tetep harus dikubur kan.. Nah sekarang kan permasalahannya, lahan di areal TPU (Tempat Pemakaman Umum) itu udah semakin sempit. Sampai-sampai ada bekas kuburan yang ditimbun lagi terus dipake buat nguburin mayat baru. Udah gitu, perijinannya itu lho, maksudnya biaya.. Gila emang, sampe lahan buat kuburan aja bisa mahal banget. Mulai dari biaya sewa lahan (yang harus terus diperbaharui setiap tahunnya), biaya buat tukang gali kuburnya, biaya renovasi makam, dll deh. Nah ini tadi saya nonton di RCTI ada area pemakaman baru di daerah pinggiran Jakarta (tepatnya lupa, wong nonton cuma sekilas). Areanya ada didekat permukiman mewah gitu. Dan pemakaman in otomatis masuk dalam kategori area pemakaman mewah. Untuk sewa lahannya (bukan sewa ding.. beli kapling, mirip beli rumah gitu) sekitar 45 jutaan. Satu kapling bisa di "huni" untuk 2 kuburan. Disini udah dibeda-bedain, untuk makam muslim, kristen, budha dan konghucu..
Mmmh.. saya jadi mikir, brilian banget nih yang punya ide beginian.. mungkin si developernya ini sudah bingung memasarkan komplek perumahan, jadinya dia mulai banting setir jadi developer pemakaman.
Berkenalan dengan blog sebenarnya baru, tapi karena saya ikut juga milis/forumnya blooger jadi ngeliat desain2 blogger lainnya yang manis2. Coba otak-atik sedikit, dan jadilah (untuk sementara) desain yang ini. Sebenarnya gampang-gampang susah buat ngutak-ngatik layout-nya blog kita. Buat yang udah ngerti bahasa pemrograman macam HTML script gitu sih kayaknya gak ada masalah, tapi buat yang awam kayak saya ini.. waduh ribet euy. Awalnya banyak2 baca postingan di blogfam, liat tutorial dari situs2 gitu.. terus nyoba nyuri teknik dari blogger lain (hehehehe.. just for an idea aja kok) di Mozzilla (view page source).. trus coba ikutin deh.. Pelan tapi pasti..
Kayaknya dah sering banget saya denger soal ini dimana-mana.. "Kapan ya Dream Theater main ke Jakarta ??" Bahkan di salah satu milist yang saya ikutin, mereka pada kompakan bikin votting buat ngajak dream theater manggung ke jakarta. Tahun 2005 sempet sih nama Indonesia (Jakarta) masuk ke daftar (bahkan sempat masuk ke situs resmi mereka) tempat yang bakal mereka datengin pas Asian Tour, tapi gak tahu kenapa pas detik2 akhir.. GAGAL!! Alasannya.. "TRAVEL WARNING".. Again ????? Yah moga-moga aja, next time Dream Theater beneran main whole team ke Jakarta..
Perkembangan dunia teknologi memang semakin pesat. Saat sedang browsing saya menemukan satu situs yang membahas soal ponsel terbaru dari Nokia ini. Perpaduan antara ponsel Nokia dengan pistol Glock.
Nokia menamakan seri terbarunya ini dengan M-series yang diambil dari kata Macarena.Nokia M6.750 saat ini diproduksi terbatas untuk wilayah Afrika Selatan yang dikenal memiliki tingkat kekerasan kriminal cukup tinggi. Saya jadi membayangkan betapa bahagianya (tapi mungkin gak ya..?) bila ponsel ini dipasarkan disini. Bila ada yang ingin merampok atau menodong kita, tinggal tembak saja. Selesai menembak penjahat kita bisa langsung menelepon polisi.
Sambil denger lagunya, kan bisa sekalian nyanyi nih.. Sok atuh..
Song : The Spirit Carries On Band : Dream Theater Music by : Dream Theater Lyric By : John Petrucci
Nicholas: Where did we come from? Why are we here? Where do we go when we die? What lies beyond And what lay before? Is anything certain in life?
They say, "Life is too short," "The here and the now" And "You're only given one shot" But could there be more, Have I lived before, Or could this be all that we've got?
If I die tomorrow I'd be allright Because I believe That after we're gone The spirit carries on
I used to be frightened of dying I used to think death was the end But that was before I'm not scared anymore I know that my soul will transcend
I may never find all the answers I may never understand why I may never prove What I know to be true But I know that I still have to try
If I die tomorrow I'd be allright Because I believe That after we're gone The spirit carries on
Victoria: "Move on, be brave Don't weep at my grave Because I am no longer here But please never let Your memory of me disappear"
Nicholas: Safe in the light that surrounds me Free of the fear and the pain My questioning mind Has helped me to find The meaning in my life again Victoria's real I finally feel At peace with the girl in my dreams And now that I'm here It's perfectly clear I found out what all of this means
If I die tomorrow I'd be allright Because I believe That after we're gone The spirit carries on
Judul : Sedihmu, Gembiraku, Tidak Pedulinya Dia Ide Cerita : Gus Portnoy
Sinopsis Siska memang pantas menjadi idola. Wajahnya cantik, baik hati, mudah bergaul dan pintar. Tidak salah bila banyak pria di kampusnya yang menyukai dia. Raymond adalah salah satunya, sudah 6 bulan ini dia dekat dengan Siska. Namun kedekatannya itu bukan berarti Raymond bisa memacari Siska. Cintanya ditolak. Meski begitu, karena rasa cintanya pada Siska yang begitu dalam membuat Raymond tidak bisa melepaskan dan melupakan Siska. Ternyata bukan hanya Raymond saja yang patah hati, Dimas dan Rizal juga mengalami hal yang sama, cinta mereka ditolak Siska. Ada apa dengan Siska ? Apakah maksud dari permainan cintanya ini ? Ternyata ada misteri yang melatarbelakangi sikapnya ini.
Tokoh
SISKA Gadis berwajah manis, berumur 22 tahun dan masih duduk di bangku kuliah jurusan Ekonomi. Sikapnya selalu ceria terhadap siapa saja membuatnya mudah untuk bergaul, selain itu dia juga tergolong mahasiswi cerdas di kampusnya.
RAYMOND Pria bertubuh atletis dengan wajah cukup tampan, berumur 23 tahun dan sedang menyelesaikan skripsinya di fakultas komputer, beda kampus dengan Siska. Pembawaannya kalem, rendah hati dan cenderung berkesan dingin.
MILLA Sahabat dekat Siska dari masa SMU. Sama-sama kuliah di jurusan ekonomi.
ANDRE Sahabat Raymond dari kecil, hubungan mereka malah lebih seperti saudara.
DIMAS dan RIZAL Pria-pria yang jatuh cinta juga sama Siska. Dimas kuliah di kampus yang sama dengan Siska namun beda jurusan, sedangkan Rizal kuliah di kampus lain. Keduanya berumur sama dengan Siska.
FIGURAN
Skenario
01. INT : R.TIDUR RAYMOND / R. TIDUR SISKA - MALAM Cast : Raymond, Siska (V/O)
FADE IN
START MUSIC
RAYMOND sedang merebahkan dirinya di ranjang, memakai kaos dan celana pendek. Memegang sebuah bingkai foto dan memandang dengan lekat foto wanita tersebut. Raut mukanya memancarkan kesedihan dan kekecewaan.
OPENING TITLE – IN
OPENING TITLE – OUT
END MUSIC
DERING PONSEL
PONSEL (display “Siska Calling…”)
Tangan Raymond meraih ponsel.
Raymond mengangkat telepon sambil duduk di tepi ranjang.
RAYMOND Hallo (nada bicara malas)
SISKA (V/O) Hey Ray, lagi ngapain ?
Raymond hanya terdiam
SISKA (CONT’D) (V/O) Ray, kamu marah ya sama Siska ?
RAY Mungkin.. (nada agak ketus)
SISKA (V/O) Sekali lagi Siska minta maaf sama kamu. Ray…, Siska ga’ benci sama kamu. Aku harap kamu bisa ngerti alasanku kenapa ga’ bisa jadi pacar kamu.
Raymond menyandarkan tubuhnya ke dinding ranjang.
RAYMOND Aku ngerti. Aku gak marah sama kamu. Aku kecewa sama diriku sendiri. Aku salah ngertiin kedekatan kita selama ini sebagai tanda hadirnya cinta. Aku juga marah sama diriku, kenapa aku gak bisa nerima penolakan ini, kenapa mesti ada penghalang itu, kenapa…
SISKA (Langsung memotong) (V/O) Cukup Ray ! Kamu jangan bikin Aku semakin merasa bersalah. Aku mohon satu hal ke Kamu. Aku minta Kamu jangan jauhin Aku ya. Kamu tetap jadi yang spesial buatku.
Ray terdiam
SISKA (CONT’D) (V/O) Kamu janji ya jangan jauhin Aku. Terserah kamu mau bilang apa yang penting Kamu tahu kalo Aku juga sayang Kamu
Raymond menghela nafas
SISKA (CONT’D) Maaf ya Ray, Aku dah ganggu kamu. Tolong jangan jauhin Siska.. Ma’ kasih ya Ray.. Daagh…
Ray memencet tombol ponsel dan menaruhnya di ranjang.
CUT TO.
FADE OUT
02. INT : R. TAMU RUMAH RAYMOND – SIANG Cast : Raymond, Andre
Raymond merebahkan dirinya di sofa panjang memakai kaos dan celana pendek, pandangannya menerawang ke arah langit-langit. ANDRE duduk di sofa seberang Raymond sambil menuang air dari botol ke gelasnya dan meneguknya hingga habis.
ANDRE Kenapa sih loe, suntuk banget kayaknya. Soal Siska lagi ya ?
Raymond langsung menengok ke arah Andre
RAYMOND Tahu dari mana loe ? (Nada bicara ketus)
ANDRE Tahu apaan ? (Sambil kembali menuangkan air ke gelasnya)
RAYMOND Nah loe ngomong gitu maksudnya apaan ? (Nada bicaranya semakin tinggi)
ANDRE Gak ada maksud apa-apa, kan udah biasa kalo loe suntuk begini paling juga soal Siska. Gila loe ya, sidang dah makin deket loe tenang-tenang aja malah suntuk mikirin Siska.
Andre menenggak hingga habis minumnya. Raymond bangkit dan duduk bersandar di sofa.
ANDRE (CONT’D) Ada masalah apalagi sih ?
RAYMOND Gue ditolak Ndre …
ANDRE (Memotong dengan nada kaget) Hah ?? Loe dah nembak dia, kapan man ?
RAYMOND Iya, kemaren gw ngajak dia makan di Café Wien. Tempat sama suasananya udah pas banget, akhirnya gw bilang ke dia kalo gw sayang ma dia dan pengen jadi pacarnya. Tapi dia nolak.
Andre berdiri dan berjalan mendekati Raymond kemudian duduk di sampingnya.
ANDRE Alasan dia nolak apaan ?
RAYMOND Kata dia sih dia gak mau ngelangkahin kakaknya, loe tahu kan kakaknya itu belum punya cewek. Terus dia juga bilang kalo dia belum boleh pacaran sama ortunya.
ANDRE (Ketawa sambil geleng-geleng kepala) Kayak mau kawin aja pake ngelangkahin.
Raymond hanya tersenyum kecut
ANDRE (CONT’D) Udahlah man, ntar loe lama-lama juga bisa ngelupain dia. (Sambil menepuk bahu Raymond)
RAYMOND Kayaknya gak bisa. Gw sayang banget sama dia Ndre.
CUT TO.
03. INT : R. TIDUR RAYMOND – SIANG Cast : Raymond, Siska (V/O)
Raymond duduk di meja belajarnya sambil mengerjakan sesuatu di laptopnya. Ponsel yang ada di samping laptopnya berdering, Raymond langsung mengambilnya.
RAYMOND Hallo
SISKA (V/O) Ray..
Raymond langsung berubah ceria, duduknya tegak dan wajahnya gembira
RAYMOND Siska..? Ada apaan ?
SISKA (V/O) Kamu di rumah ?
RAYMOND Iya.. lagi dikamar ngerjain bahan skripsi
SISKA (V/O) Mmmh… ganggu ga’ kalo Aku main ke rumah Kamu ?
RAYMOND (Terkejut dan gugup) Bo..boleh. Gak kok, Kamu gak ganggu
SISKA (V/O) Ok deh Ray, sebentar lagi Aku sampai ya.
Raymond langsung menaruh ponselnya kembali. Wajahnya tampak ceria sekali.
CUT TO.
04. INT : R. TAMU RUMAH RAYMOND – SIANG Cast : Raymond, Siska
Suara Bel
Raymond berlari dari dalam kamarnya ke arah pintu dan membukanya.
RAYMOND Hai Sis.. Ayo masuk..
Siska tersenyum dan langsung masuk kedalam. Penampilannya manis, memakai kaos stretch berwarna cerah dibalut dengan cardigan berwarna lembut dipadu dengan jeans. RAYMOND Duduk Sis..
Siska langsung duduk di sofa. Raymond berdiri di sampingnya
RAYMOND Mau minum apa ?
SISKA Apa aja deh Ray
RAYMOND Tunggu sebentar ya..
Raymond berjalan ke arah dapur.
Siska tetap duduk di sofa sambil memperhatikan foto-foto yang ada di dinding.
Raymond muncul kembali membawa 2 gelas minuman dan menaruhnya di meja.
Raymond kemudian duduk di sofa seberang Siska
RAYMOND Diminum Sis, Kamu pasti haus kan jauh-jauh kesini
Siska tersenyum
RAYMOND (CONT’D) Kamu dari rumah ?
SISKA Iya..
Siska mengambil gelasnya dan langsung meneguk minuman
SISKA (CONT’D) Mmh.. Kamu sibuk gak hari ini Ray ?
RAYMOND Gak. Emang kenapa ?
SISKA Temenin aku cari kado tuk temenku yuk..
RAYMOND (Nada sedikit cemburu) Temen cowok apa cewek ?
SISKA Emang kenapa ?
RAYMOND Gak.. nanya aja..
SISKA Ray, Kamu tahu kan, temen cowok yang deket sama Aku tuh Cuma Kamu
ANDRE (Kaget) Ah nggak.. Itu si Raymond.. Baru kemarin dia sedih banget ditolak sama Siska.. eh sekarang kayaknya gembira lagi jalan berduaan. Kasihan gua sama dia.. Tetap aja masih ngarepin tuh cewek..
KRISNA Alah biarin deh.. itu kan urusan mereka..
ANDRE Iya juga sih.. udah deh, yuk buruan.. panas banget nih disini..
Andre dan Krisna berjalan menuju Mall.
CUT TO.
06. INT : R. TIDUR RAYMOND – MALAM Cast : Raymond, Andre
Raymond duduk di ranjang dan Andre duduk di kursi di dekatnya. Keduanya saling berhadap-hadapan.
RAYMOND (Nada bicara keras) Maksud loe apa man ?
ANDRE Maksud gua.. loe jangan terlalu deket dulu sama dia sekarang-sekarang ini..
RAYMOND Denger man, loe kan tahu alesan dia nolak gw karena Kakaknya masih ngejomblo..
ANDRE (Memotong) ..Jangan lupa ortunya yang galak bin ketat
RAYMOND Iya ! Jadi gw masih punya kesempatan kan ? Toh kalo kakaknya udah punya pacar, chance gw kebuka lagi kan ? Lagipula dia gak bilang kalo penolakannya ini karena dia gak suka sama gw. Malahan malem sehabis dia nolak gw, dia nelpon gw dan negasin kalo dia tetap sayang sama gw.
Andre menghela nafas, berusaha mendinginkan suasana yang mulai panas.
ANDRE (Dengan nada pelan.. mencoba tetap tenang) Gw gak tahu Ray. Loe dulu gak sekeras kepala gini. Loe bukan Raymond yang dulu gw kenal. Raymond yang gw kenal gak cengeng. Raymond yang gw kenal tuh selalu make logika ketimbang perasaan. Gw Cuma mau bilang, loe jangan terlalu deket sama dia kalo emang loe mau ngelupain dia, apalagi pake mesra-mesraan kayak di Mall tadi siang itu, mimpi deh loe bisa ngelupain dia. Lain soal kalo loe emang masih berharap.. Sok terusin pdkt loe biar makin lengket.. Tapi jangan harap gw mau dengerin keluhan sama curhatan loe soal dia. Gw dah capek Ray.. Mau dibawa kemanapun perasaan loe ma dia, loe yang tanggung dan rasain sendiri.
Raymond terdiam sesaat mencoba mencerna omongan Andre barusan.
RAYMOND (Nadanya sudah mulai melunak) Siska gak pernah deket sama cowok man. Dia baru sekali ini deket sama cowok, kasihan kalo gw sampe ngejauh dari dia biarpun dia sering mainin perasaan gw..
ANDRE Gw tahu Siska anaknya baik. Dia gak mungkin mainin perasaan loe.. Mungkin loe-nya aja yang salah ngertiin perhatian dia ini. Kalo loe gak mau lebih sakit ya jangan terlalu mesra kayak gitu deh..
RAYMOND (Memotong dengan nada keras dan ketus) Udah man ! Terus terang aja gw mulai gak suka nih sama cara loe. Jangan-jangan loe nyuruh gw buat ngelupain Siska biar loe bisa ngedeketin dia kan ?
Andre langsung berdiri, matanya menatap tajam ke arah Raymond
ANDRE Haaa…??? Picik banget pikiran loe..
RAYMOND Siapa yang tahu.. Jaman sekarang kan dah biasa tuh
Andre langsung berjalan ke arah pintu dan membukanya
ANDRE Ray sadar loe ? Yang kayak gini nih yang bisa bikin PSPB, Pren Sama Pren Berantem. Gw gak sudi lagi dateng kesini. Inget Ray loe yang tanggung sendiri rasa sakitnya..
Andre langsung keluar kamar sambil membanting pintu
Siska dan Milla sedang asyik mengobrol di salah satu sudut kafe.
Ponsel Siska berdering. Siska langsung mengangkatnya.
SISKA Hallo
DIMAS (V/O) Halo Sis.. Kamu lagi dimana ?
SISKA Eh Dimas.. Siska lagi sama Milla di The Beat. Tadi pulang kuliah Milla ngajak makan disini.
DIMAS (V/O) Oooh…
SISKA Kamu masih marah ya sama Siska ?
DIMAS (V/O) Mmmh.. gak kok
SISKA Terserah deh kalo kamu masih marah, itu memang hak kamu. Tapi Siska sedih kalo Dimas marah sama Siska. Bukannya kenapa-napa, soalnya Kamu tuh temen cowok Siska yang paling spesial lebih daripada temen-temen cowok Siska yang lain.
DIMAS (V/O) Iya Aku tahu.. Aku gak marah kok sama Kamu..
SISKA Kamu ngerti kan alasannya kenapa Siska gak bisa jadi pacar Kamu. Kamu juga harus tahu kalau Siska sayang banget sama Kamu. Makannya Kamu jangan ngejauhin Siska ya..
Milla memandang Siska dengan pandangan bingung..
SISKA (CONT’D) Dim, udah dulu ya.. Milla dah ngajak pulang nih. Nanti Siska telepon Dimas deh.. Daagh..
Siska menutup ponselnya dan menaruhnya di meja. Kemudian mengambil gelasnya dan meminumnya.
MILLA Sis, jangan bawa-bawa nama gue dong
Siska hanya tersenyum
MILLA (CONT’D) Eh tadi gw ketemu Rizal, katanya dia kangen sama loe. Emang loe semalem kemana sama dia ?
SISKA Yah biasa lah.. gw diajak dinner di Hyatt. Eh loe tahu gak Mil, dia nembak gw semalem..
MILLA Trus loe bilang apa ?
SISKA Ya kayak yang lain deh..
MILLA Trus…
SISKA Pasti sih dia kecewa..
MILLA Gila loe ya… dalam seminggu ditembak 3 cowok..
Keduanya lalu tertawa bersama..
08. INT : R. TIDUR SISKA – MALAM Cast : Siska
Siska duduk termenung di meja belajarnya sambil memegang bingkai foto seorang cowok. Matanya tertuju ke foto tersebut, mukanya bercampur antara sedih, kecewa, marah dan dendam
SISKA (Nada pelan) Gus, Aku mungkin jahat.. tapi Kamu lebih jahat. Aku sayang Kamu Gus, kenapa Kamu nyakitin Aku..
Air matanya mulai menetes di pipinya..
SISKA (CONT’D) Tapi sekarang Aku puas Gus.. Aku sudah melampiaskan dendamku.. Aku sudah bisa bikin sakit hati kaum Kamu.. Aku puas Gus.. Puas
Siska membanting bingkai foto itu ke lantai sampai pecah. Dia kemudian menangis sambil menutup wajahnya.
START MUSIC (Low Volume)
DISSOLVE
09. INT : R. TIDUR RAYMOND – MALAM Cast : Raymond
Raymond berbaring di ranjangnya sambil memandangi foto Siska
DISSOLVE
10. EXT : TERAS RUMAH DIMAS – MALAM Cast : Dimas
Dimas duduk termenung di kursi malas sambil menghisap rokoknya dalm-dalam
DISSOLVE
11. INT : R. TIDUR RIZAL – MALAM Cast : Rizal
Rizal sedang menulis di buku jurnalnya.. sebuah tulisan indah “SISKA”
Judul : Tobatnya Sang Rocker Penulis : Gus Portnoy
Jodie adalah cowok tampan berusia 23 tahun. Wajah tampan dan berasal dari kalangan berada menjadi modalnya sebagai salah satu cowok idola di kampusnya. Bersama teman-temanya, Fadil, Ariez dan Santoz, membentuk sebuah band beraliran Rock. Jodie dan band-nya ini sering pentas di kampus-kampus ataupun di sekolah-sekolah. Karena ini pulalah yang membuat nama dan wajah Jodie dikenal banyak orang. Jodie adalah anak pertama dari pasangan Wardoyo (50 tahun), seorang direksi sebuah bank nasional dan Melinda (42 tahun), ibu rumah tangga yang gemar arisan dan kumpul-kumpul setiap hari dengan teman-temanya. Jodie memiliki seorang adik perempuan, Winda namanya, berusia 17 tahun dan masih duduk dibangku SMU. Karena kedua orangtuanya sangat sibuk, sehingga perhatian kepada kedua anaknya sangatlah kurang. Suasana keluarga ini lebih terkesan seperti keluarga barat yang individual dan saling tidak mau tahu.
Kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua ini pula yang membuat Jodie lebih banyak menghabiskan waktunya diluar bersama kawan-kawannya. Kampus baginya bukan sebagai tempat menuntut ilmu, kampus hanya dijadikannya ajang bersosialisasi dan mencari kesenangan. Setiap hari kesibukannya hanya diisi dengan bermain musik, kumpul-kumpul dengan teman-teman di kampusnya, dan hang-out diluar. Foya-foya, entah itu jalan ke mall, nongkrong di kafe ataupun dugem di diskotik. Jodie pulang ke rumah menjelang dinihari dan pagi sudah kembali keluar rumah lagi.
Kehidupan di keluarganya ini juga mempengaruhi kehidupannya di luar. Jodie sangat cuek dan pemilih dalam berteman. Dia hanya dekat dengan orang-orang yang dia anggap menguntungkan dirinya saja, bila dia menganggap orang tersebut tidak menguntungkan maka dia akan acuhkan. Pernah Jodie akrab dengan Argo yang dikenal sebagai salah satu kutu buku di kampusnya. Kedekatannya ini hanya karena Jodie ingin minta bantuan Argo membuatkan tugas kuliahnya. Saat tugas kuliah sudah selesai dibuatkan, Jodie mencampakkan Argo. Malah setelah itu Jodie seakan tidak pernah mengenal Argo dan mempermalukannya di depan banyak orang. Hal ini membuatnya jadi dibenci beberapa kalangan.
Suatu hari, Jodie sedang uring-uringan. Semalam dia dinasehati ayahnya agar Jodie serius menyelesaikan kuliahnya. Namun Jodie tetap cuek dan mengatakan agar ayahnya tidak usah ikut campur terhadap kuliahnya. Pertengkaran hebat terjadi antara dirinya dengan ayah dan ibunya. Pagi itu Jodie berniat untuk jalan-jalan menghilangkan kepenatannya. Kawan-kawannya yang dihubungi untuk diajak jalan bareng semuanya menolak dengan beragam alasan. Jodie semakin bete, akhirnya dia putuskan untuk jalan sendiri saja.
Dia memacu mobilnya tanpa tujuan yang jelas kemudian mengarahkan ke luar kota. Di perjalanan, sesampainya di suatu kawasan di pinggiran kota, karena pikirannya sedang kacau maka konsentrasinya pecah dan membuat mobil yang dikendarainya menabrak sebuah pohon yang ada di tepi jalan. Kepala Jodie terbentur setir dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Saat terbangun, didapati dirinya sudah berada di sebuah kamar kecil, terbaring lemah dengan perban menutupi kepalanya. Ternyata Jodie diselamatkan oleh Nurron (24 tahun) seorang warga setempat yang juga menjadi pengajar mengaji di kampungnya. Nurron tinggal bersama ibunya (45 tahun) yang sehari-hari berjualan makanan kecil di pasar dan Nisa (20 tahun) adiknya yang kuliah di sebuah universitas islam di Jakarta. Awalnya Jodie sempat marah-marah terhadap Nurron, karena tanpa ijin sudah membawanya ke rumah Nurron yang kumuh ini. Nurron beralasan bahwa saat itu dia hanya ingin menyelamatkan Jodie, dan luka di kepalanya itu sudah diobati oleh mantri puskesmas yang kebetulan tetangganya Nurron.
3 hari sudah Jodie disana, tubuhnya masih sangat lemah. Dia juga selalu menampik makanan yang disajikan karena menurutnya makanan kampung, setiap hari dia hanya memakan buah yang disediakan oleh ibunya Nurron. Meski begitu Nurron dan keluarganya tidak marah terhadap sikap Jodie ini, mereka malah kasihan terhadapnya. Malam harinya, Nurron dan Nisa mengajar ngaji anak-anak kampung. Jodie yang mendengar lantunan ayat suci ini hanya terdiam, tanpa sadar air matanya menetes. Dia seperti mendengarkan suara musik yang sangat indah, lebih indah dibandingkan musik yang biasa dia mainkan bersama kawan-kawannya.
Jodie kemudian meminta Nurron untuk mengajarinya melantunkan nyanyian yang indah itu. Jodie bercerita bahwa meskipun dia muslim, tapi sejak kecil dia tidak pernah mendapat pendidikan agama. Bagi orangtuanya, yang terpenting adalah pendidikan akademis dan bisnis, soal agama bukanlah yang utama. Di bantu dengan Nissa, Nurron pelan-pelan mengenalkan Jodie dengan agama. Mulai dari sholat dan mengaji.
Hampir satu bulan Jodie berada di rumah Nurron.Pelan-pelan dia mulai berubah, kini dia sudah mulai rajin sholat meski masih harus membaca catatan bacaan sholatnya dan mengaji. Jodie juga banyak berkonsultasi dengan Ustd. Yusuf sebagai salah seorang tetua di kampung tersebut. Jodie menyadari bahwa selama ini dirinya sudah sangat jauh dari Allah.
Jodie juga semakin dekat dengan Nisa, wanita berjilbab ini semakin lama dirasakannya semakin membuat hatinya tentram. Jodie jatuh cinta dengan Nisa yang meskipun dari sisi fisik tidaklah secantik wanita-wanita primadona kampus yang sering dikencaninya, namun dengan Nisa dia merasakan hatinya tenang.
Memasuki bulan kedua, Jodie akhirnya kembali ke Jakarta pulang ke rumahnya. Orangtuanya bersikap biasa saja dengan kepulangan Jodie ini. Namun mereka melihat satu perubahan besar terjadi pada Jodie. Sekarang Jodie lebih terlihat dewasa, kalem dan bisa membawa diri. Pelan-pelan, Jodie mengajak adiknya Winda untuk belajar agama, kemudian ayah dan ibunya. Mereka semula bersikap masa bodoh, kemudian Jodie menjelaskan bahwa belajar agama bisa membuat hati semakin tenang dan hidup semakin lancar. Atas usul Nurron, Jodie akhirnya mengundang seorang ustadz kenalan baik Nurron untuk membantunya belajar agama bersama keluarganya.
Akhirnya Jodie dan keluarganya kembali dekat dengan agama, yang memang dirasakan memberi perubahan besar terhadap kehidupan mereka. Jodie juga mengajak kawan-kawannya untuk belajar agama. Bahkan kini, meskipun mereka tetap bermusik, tapi lagu yang dibawakan lebih ke arah lagu-lagu yang mengingatkan orang terhadap agama.
Nurron, ibu dan adiknya berkunjung ke rumah Jodie. Hal ini tentu saja disambut baik oleh Jodie, dan memperkenalkan mereka ke keluarganya sebagai keluarga pembuka pintu surga. Saat itupula Jodie melamar Nissa dan tentu saja disambut dengan baik.
Judul : Penjaga Warung yang Menikahi Gadis Bule Penulis : Gus Portnoy
Setiap hari kesibukan Seno (27 tahun) selalu diisi dengan bekerja. Dari pagi sampai sore dia menjadi seorang staff pengajar disebuah sekolah, kemudian saat malam sampai menjelang dinihari dia menjaga warung makanan bergantian dengan ibunya yang berjaga di siang hari. Sebagai anak pertama, Seno otomatis menjadi kepala keluarga selepas meninggalnya ayahnya 5 tahun yang lalu. Dia harus membantu ibunya menghidupi ke-dua orang adiknya, Bagus (12 tahun) dan Arum (10 tahun) yang masih duduk di bangku SD. Meskipun harus banting tulang setiap hari, dia tidak merasa terbebani, sebab baginya selama dengan niatan ibadah, bekerja seberat apapun tidak akan terasa melelahkan. Dia juga tidak merasa malu, meskipun berprofesi guru tapi harus juga berjualan makanan. Malah kadang, anak-anak muridnya selalu mampir ke kedai makanannya.
Semua bermula saat sekolah tempat Seno mengajar kedatangan sebuah tim pemantau dari sebuah yayasan pendidikan internasional. Tim yang terdiri dari 3 orang ini, Bambang (29 tahun) sebagai kepala tim lokal, Charles (30 tahun) warga Inggris yang bertindak sebagai perwakilan tim pusat dan Claudia (25 tahun) wanita cantik asal Belgia yang menjadi staff pemantau. Selama satu bulan, tim ini berada di sekolah Seno untuk memantau dan menilai kelayakan sekolah tersebut mendapat bantuan dari yayasan pendidikan internasional tersebut. Sehari-hari hanya Claudia saja yang memantau sekolah ini, Bambang dan Charles hanya datang seminggu sekali untuk mengecek saja.
Kebetulan pihak sekolah mempercayakan Seno sebagai pendamping bagi Claudia selama ia berada di sekolah ini. Itulah awal kedekatan mereka. Seno mulai tahu ternyata Claudia adalah wanita cerdas yang mandiri. Sudah 2 tahun semenjak lulus kuiah di Belgia dia berada di Indonesia. Claudia merasa bahwa Indonesia sudah seperti rumah sendiri baginya. Kepolosan dan keramahan masyarakatnya membuatnya betah berada di Indonesia.
Semakin hari hubungan mereka semakin dekat saja. Kadang Claudia mampir ke rumah Seno, berkenalan dengan ibu dan adik-adiknya. Bahkan tidak jarang Claudia ikut membantu Seno melayani pelanggan di kedainya. Claudia menaruh hati terhadap Seno yang dinilainya sebagai pria dewasa dan bertanggung jawab terhadap keluarga, satu hal yang sangat jarang ditemui.
Claudia mengungkapkan kepada Seno, bahwa dirinya berniat ingin menjadi muslim. Hal ini sudah menjadi pemikirannya sejak pertama kali datang ke Indonesia. Dia menilai Islam sebagai agama yang pengasih dan sangat memerhatikan umat dan segala unsur kehidupannya. Kebetulan kontrakan Claudia dekat dengan sebuah mesjid, setiap malam dia merasa tenang saat mendengar lantunan ayat suci yang diperdengarkan dari mesjid tersebut. Bahkan bila adzan berkumandang, Claudia merasa dirinya ikut terpanggil. Sejak 3 bulan yang lalu dia sudah berkonsultasi dengan seorang ustadzah di mesjid dekat kontrakannya itu. Claudia juga sudah memutuskan untuk mengucap dua kalimat syahadat. Hal ini tentu saja disambut gembira oleh Seno.
Namun kedekatan Seno dan Claudia ini mendapat cobaan. Abu (29 tahun) rekan sekerja Seno, merasa tidak senang melihat Claudia akrab dengan Seno, karena Abu juga menaruh hati terhadap Claudia. Abu berusaha meretakkan kedekatan Seno dan Claudia. Berbagai macam cara dilakukannya, bahkan dengan memfitnah Seno sebagai orang miskin yang berniat menghabisi harta Claudia saja. Namun Seno tetap bersabar, hingga pada suatu saat Claudia termakan oleh hasutan Abu dengan bantuan Sandra (26 tahun) teman Abu yang mengaku kepada Claudia sebagai mantan kekasih Seno yang sempat dihamili dahulu dan dipaksa menggugurkan kandungannya.
Atas bantuan Ibu Ustadzah yang selalu menjadi tempat konsultasi Claudia, akhirnya Claudia sadar bahwa itu semua hanyalah fitnah.
Claudia akhirnya kembali lagi ke Seno. Setelah mantap dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Ibunya, Seno berencana ingin memperistri Claudia, tepat setelah Claudia menjadi muslimah.
Saat yang dinanti tiba, Claudia akhirnya mengucap dua kalimah syahadat dihadapan jemaah mesjid. Saat itu pula, Seno meminang Claudia dan diterima dengan sukacita.
Judul : Buah Kesabaran Pembantu Membawanya Jadi Ratu Penulis : Gus Portnoy Sinopsis
Sudah hampir 2 tahun Ratih (19 tahun) bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga pasangan Hendry (45 Tahun) dan Winne (37 tahun). Hendry adalah seorang pengusaha sukses yang hari-harinya selalu disibukkan dengan berbisnis. Sedangkan Winne sang istri juga mempunyai usaha butik yang dibukanya di salah satu paviliun di rumah mereka yang mewah. Hendry dan Winne mempunyai dua orang anak yaitu Frans (18 tahun), yang baru saja menjadi mahasiswa dan Jeany (16 tahun), yang masih duduk di bangku SMU. Selain itu, adiknya Winne yaitu Lisa (30 tahun) ikut pula tinggal di rumah mewah itu. Selain Ratih, ikut bekerja juga di rumah itu, Pak Yono (40 tahun) sebagai supir keluarga, Mba' Nur (35 tahun) sebagai juru masak dan Pak Bambang (40 tahun) sebagai Satpam.
4 tahun yang lalu Ratih merantau ke Jakarta. Karena faktor ekonomi, dia hanya sempat sekolah sampai lulus SMP saja. Padahal Ratih termasuk anak yang cerdas dan berprestasi disekolahnya. Lulus SMP, dia diajak salah seorang tetangganya ke Jakarta untuk bekerja sebagai pembantu. Sempat berpindah-pindah majikan hingga akhirnya bekerja di keluarga Hendry.
Sejak dahulu, Ratih sangat senang membaca dan menulis. Semasa sekolah, dia sering mengikuti lomba menulis antar sekolah, dan selalu keluar sebagai pemenang. Kebiasaannya ini terus berlanjut hingga sekarang.
Namun sejak bekerja di keluarga Hendry, dia tidak bisa bebas lagi menulis. Keluarga Hendry, khususnya Winne dan Lisa selalu keras terhadap para pembantu yang bekerja di rumahnya. Mereka tidak diperkenankan beristirahat. Bila melihat Ratih atau Mba' Nur ada waktu senggang sedikit saja, atau terlihat sedang duduk-duduk dan mengobrol di dapur, pasti langsung dimarahin. Setiap hari Ratih harus banting tulang bekerja di rumah itu, membersihkan rumah dan membereskan segala tetek bengek yang ada di rumah itu. Menyapu rumah, mengepel, menyiram halaman, mencuci mobil, membereskan kamar (apalagi kamar Frans dan Jeanny yang selalu berantakan), belanja dan sebagainya. Dari pagi buta sampai dinihari selalu seperti itu. Setiap hari Ratih hanya bisa beristirahat 2 jam saja untuk tidur. Bahkan untuk sholat-pun Ratih selalu mencuri-curi kesempatan, karena menurut Winne dan Lisa, Sholat tidak membuatnya jadi kaya. Yang penting kerja dan kerja.
Meski begitu, keinginannya untuk menulis sangat besar. Ratih selalu mengantungi selembar kertas dan sebuah pensil kemanapun. Bila ada waktu, dia mencuri-curi untuk menuliskan apa yang ada di benaknya kedalam potongan kertas itu. Potongan-potongan kertas itu dikumpulkannya satu demi satu dan disimpannya didalam sebuah kotak bekas susu didalam lemarinya. Bila malam, sesudah sholat, Ratih selalu menyusun kembali apa yang ada di potongan-potongan kertas itu kedalam buku kumalnya yang ia simpan semenjak dulu.
Tak terasa,pada suatu malam Ratih membaca bukunya tersebut dan mengetahui bahwa tulisan-tulisannya selama ini sudah menjadi sebuah novel yang menarik. Ratih berkeinginan untuk mengikutkan tulisannya itu kedalam sebuah lomba menulis novel yang dia baca selebarannya di potongan kertas bekas belanjaan sayur. Memang Ratih juga mengumpulkan lembaran-lembaran koran/majalah bekas bungkus sayur/belanjaan untuk kemudian dibacanya. Kegemarannya membaca tidak pernah hilang.
Ratih selalu berusaha bersabar setiap hari. Bekerja tanpa kenal waktu dan disaat senggangnya mencuri-curi waktu untuk menulis dan membaca. Hal ini membuatnya tidak terlalu ketinggalan informasi. Di dalam doanya selesai sholat dia selalu berdoa memohon Allah untuk merestui usahanya untuk ikut lomba menulis itu.
Suatu hari, saat sedang ke pasar, Ratih pergi ke tempat pendaftaran lomba menulis tersebut yang kebetulan berdekatan dengan pasar. Dia kemudian mendaftar dan menyerahkan buku kumalnya ke panitia. Semula panitia menolak, karena format penulisan harus sudah berbentuk print-an komputer atau naskah yang sudah diketik. Ratih tetap bersikeras agar panitia mau memasukkan karyanya ini. Hingga akhirnya ada salah seorang penulis kenamaan yang kebetulan jadi juri menghampiri karena ribut-ribut di meja panitia tersebut. Ratih kemudian menjelaskan duduk perkaranya smabil menyerahkan buku kumalnya. Sang penulis ini kemudian membaca karya Ratih dan tersenyum. Dia berkata Ratih boleh ikut lomba, tulisannya sangat menarik.
Ratih terus menjalani aktifitas kerjanya sebagai pembantu, hingga akhirnya datang utusan dari lomba ini ke rumah tersebut. Lisa menemui utusan tersebut yang mengatakan bahwa Ratih keluar sebagai pemenang lomba. Lisa tidak percaya, menurutnya mustahil seorang pembantu bisa menghasilkan novel yang jadi pemenang. Ratih gembira sekaligus sedih, karena Lisa dan Winne kemudian mengusir utusan tersebut. Ratih dimarahi oleh Lisa dan Winne karena telah ikut lomba penulisan itu.
Esoknya, sang Penulis yang jadi juri datang bersama beberapa rombongan panitia. Mereka meminta bertemu Ratih untuk membawanya ke acara pengumuman lomba menulis tersebut. Winne dan Lisa bersikukuh tidak membolehkannya. Ratih diperbolehkan ikut ke acara tersebut dengan catatan dia tidak boleh lagi bekerja di rumah tersebut. Ratih bingung dan sedih. Tapi kemudian dia memutuskan untuk ikut. Dia berpikir inilah jalan yang diberikan Allah terhadapnya.
Waktu terus berjalan, tulisan karya Ratih kemudian diterbitkan dan meledak dipasaran. Ratih kini sudah berubah, hidupnya semakin membaik dan dia terus menghasilkan karya tulisan.
Winne dan Lisa heran dan kaget serta menyesal telah menyepelekan Ratih.
Ratih kemudian datang ke rumah Winne, bertemu dengan Wine, Lisa dan keluarga yang lain. Ratih meminta maaf kepada mereka karena sudah tidak bekerja disana lagi. Hal ini membuat Winne dan Lisa terharu dan tersadar betapa mulianya Ratih ini yang masih mau memaafkan tingkah kasar mereka pada dirinya. Sejak itu, keluarga Hendry semua sadar dan bertaubat bahwa sebenarnya hidup mereka tidak berarti tanpa kedekatan kepada Yang Maha Kuasa.
Judul : Penyanyi Yang Sombong terhadap Keluarganya Penulis : Gus Portnoy
SINOPSIS
Dondi (23 tahun) seorang mahasiswa dan juga penyanyi baru yang mulai menanjak karirnya. Semenjak dia menjadi pemenang di acara kontes penyanyi muda berbakat di sebuah televisi, sikap dan perilakunya berubah drastis. Dondi adalah anak kedua dari pasangan Bapak Yusuf (56 tahun), pensiunan PNS, dan Ibu Ira (49 tahun). Dondi mempunyai seorang kakak perempuan, Nana (28 tahun) yang bekerja sebagai penjaga loket parkir di sebuah tempat perbelanjaan. 2 tahun yang lalu Bapak Yusuf pensiun setelah lebih dari 25 tahun bekerja sebagai staff di kelurahan. Semenjak pensiunnya itu, kondisi kesehatan Bapak Yusuf mulai menurun dan sering sakit-sakitan. Untuk menopang biaya hidup seharai-hari sekaligus membiayai kuliah Dondi, Ibu Ira sejak 2 tahun yang lalu memutuskan untuk membuka warung kecil-kecilan di halaman rumah mereka.
Dondi memiliki seorang kekasih yang telah dipacarinya semenjak SMU, Rany (22 tahun). Wanita berparas manis ini adalah teman Dondi semenjak kecil, sehingga mereka berdua telah saling mengetahui sifat masing-masing. Rany berasal dari keluarga yang cukup berada, ayahnya adalah seorang pedagang pakaian yang lumayan besar di Jakarta. Meski begitu, sejak kecil Rany tidak pernah mau memanfaatkan kemewahan yang diberikan orang-tuanya. Sikapnya dari dahulu sampai saat ini masih sama, masih tetap bersahaja.
Dondi termasuk anak yang cukup cerdas, semasa SMP dan SMU dia selalu menjadi juara kelas. Bahkan selepas SMU dia mendapat beasiswa untuk kuliah di salah satu Universitas Negeri yang cukup terpandang. Dondi juga termasuk anak yang soleh dan berbakti kepada orang tuanya. Sebelum berangkat ke kampus, selepas sholat subuh berjamaah di musholla dekat rumahnya, dia selalu mengantarkan Ibunya berbelanja ke pasar. Hubungannya dengan Rany juga dijalani dengan taraf yang normal dan wajar.
Perubahan ini terjadi tepat 1 tahun yang lalu saat ia mulai mengikuti kontes penyanyi muda berbakat. Memang sejak dahulu, hobi Dondi adalah menyanyi bersama kawan-kawannya, bahkan sejak SMU dia membuat band bersama teman-temannya ini. Wajah yang cukup tampan dipadu dengan suara yang memang menarik, orang-orang sejak awal kontes sudah menduga bahwa Dondi-lah yang akan menjadi pemenangnya. Pada awalnya Ibu Ira keberatan Dondi ikut kompetisi ini, karena beliau khawatir akan mengganggu kuliah Dondi. Namun Dondi bersikeras dan terus meyakinkan Ibunya bahwa apapun yang terjadi kuliah tetap yang utama.
Seperti yang telah diduga sebelumnya, akhirnya Dondi menjadi pemenang, mengalahkan ratusan kontestan lainnya. Hal ini tentu saja menggembirakan hatinya dan juga keluarganya. Sejak saat itu, praktis kehidupannya berubah. Kuliahnya semakin sering terbengkalai demi memenuhi kontrak menyanyi dan tampil didepan publik. Tawarn-tawaran lain mulai bermunculan, mulai dari model cover majalah, bintang iklan sebuah produk sampai membintangi sebuah sinetron.
Kini Dondi menyandang predikat baru sebagai seorang selebritis. Nama dan wajahnya mulai banyak dikenal masyarakat. Album perdananya meledak. Lagu-lagunya sering diperdengarkan hampir disetiap sudut kota bahkan sampai ke pelosok desa, semua mengenal Dondi.
Kesibukannya menjadi artis menuntut Dondi jarang pulang ke rumah. Dia lebih banyak tinggal di hotel di luar kota ataupun di apartemen yang sengaja disewakan untuknya. 2 minggu sekali bahkan sampai sebulan sekali Dondi pulang ke rumahnya, itupun hanya sebentar saja hanya ingin menengok keadaan keluarganya dan memberikan biaya bulanan kepada mereka. Begitupula hubungannya dengan Rany yang semakin renggang. Bahkan kabar terakhir, Dondi sedang dekat dengan seorang artis pemain sinetron muda. Meskipun sakit hati, Rany masih tetap sayang pada Dondi. Hampir setiap hari Rany menangis dan mengadukan keluh-kesahnya ini keluarga Dondi.
Dilain tempat, kehidupan Dondi sudah berubah. Setiap hari sepulangnya dari show ataupun syuting, selalu dihabiskan dengan berpesta di club, diskotik bersama teman-teman barunya. Bahkan hampir setiap hari, Dondi selalu mengadakan pesta minum-minuman keras di apartemennya. Dia mulai lupa menjalankan sholat dan ingat ke Sang Pencipta.
Keluarga Dondi dan Rany sedih dan prihatin melihat perubahan sikap Dondi ini. Mereka terus bertanya-tanya kenapa Dondi bisa berubah seperti ini.
Suatu hari, saat Dondi pulang ke rumahnya, Ibu Ira , Bapak Yusuf, Nana dan Rany mencoba berbicara baik-baik kepada Dondi perihal perubahannya ini. Mereka berusaha mengingatkan Dondi agar tidak jatuh ke dalam kenistaan.
Mendengar itu, Dondi marah. Dondi merasa keluarganya itu tidak berterima kasih kepadanya yang telah menaikkan derajat hidup mereka, memberi biaya setiap bulan, membuatkan rumah baru dan lain sebagainya.Dondi merasa sudah bosan dengan kemiskinan yang dideritanya semenjak kecil. Kini saatnya dia merasakan kebebasan dan kemewahan dari hasil jerih payahnya ini. Dondi merasa bebas berbuat apapun dengan harta yang dimilikinya saat ini.
Rany juga mengingatkan Dondi agar tetap ingat pada Allah, karena semua yang diraih Dondi saat ini adalah berkah dari Allah. Dondi semakin kalap mendengar ini. Dia bahkan memaki-maki Rany sebagai wanita yang tidak tahu diri yang selalu mengejar-ngejarnya. Dondi mengatakan bahwa dia sudah tidak cinta lagi pada Rany, dan meminta Rany untuk pergi dari kehidupannya.
Ibu Ira dan Bapak Yusuf menangis mendengar ini, mereka terus berusaha menenangkan dan mengingatkan Dondi. Amarah Dondi semakin tidak terbendung, dia memaki-maki Ibu, Bapak dan kakaknya serta Rany dan menyebutnya sebagai benalu yang tidak punya rasa terima kasih. Dondi akhirnya keluar dari rumah dan berkata tidak akan kembali lagi ke rumah itu. Kontan saja ini membuat semuanya sedih.
Sebulan setelah kejadian itu, Dondi habis berpesta bersama teman-temannya di sebuah club di pusat kota. Karena lelah dan malam sudah larut, serta pengaruh dari minuman keras, Dondi tanpa sadar terus memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi di jalan Tol. Hingga akhirnya Dondi tidak dapat mengendalikan kendaraannya yang akhirnya membentur pembatas jalan hingga terbalik.
Alhamdulillah, nyawa Dondi selamat. Namun tubuhnya penuh dengan luka. Wajahnya hampir rusak parah terkena pecahan kaca mobil, mata sebelah kirinya juga terancam buta karena terkena pecahan kaca. Yang cukup parah adalah keadaan kaki kanannya yang patah dan remuk hingga Dokter memutuskan untuk mengamputasi kaki tersebut untuk menyelamatkan jiwa Dondi.
2 minggu di rumah sakit, Dondi terus menangis meratapi nasibnya. Dia teringat dengan kesalahan-kesalahannya terhadap Ibu, Bapak, Kakak dan kekasihnya. Dondi terus menangis. Mengetahui kondisi Dondi yang seperti ini, teman-teman barunya itu satu persatu mulai meninggalkannya. Hal ini semakin membuatnya sedih.
Akhirnya keluarga Dondi beserta Rany datang ke rumah sakit. Dondi menangis, bersimpuh di hadapan mereka semua dan meminta maaf atas kesalahannya.
Cast
● Dondi. Berusia 23 tahun. Tampan dan cerdas. Bermodal wajah dan suara yang menarik tidaklah aneh dia menjadi pemenang kontes menyanyi. ● Rany. Berusia 22 tahun. Wajah manis, pembawaan kalem,bersahaja, sholehah. Meskipun berasal dari keluarga berada, namun dia tidak berusaha memanfaatkan hal tersebut. ● Bapak Yusuf. Berusia 56 tahun. Penyakit dan juga tekanan selepas pensiun membuatnya tampak lebih tua. Pembawaannya yang pendiam semakin menguatkan kesan tersebut. ● Ibu Ira. Berusia 49 tahun. Sosok Ibu yang sangat memperhatikan keluarga. ● Nana. Berusia 28 tahun. Tidak berbeda dengan Dondi, Nana juga dikaruniai wajah yang cukup manis. Kakak yang perhatian kepada adik dan juga orang tuanya, sehingga meski umurnya sudah cukup, namun tetap mempertahankan kelajangannya.
Referensi
Surat Al-Hadid ayat 23 ((Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, )
Surat Al-Mu'min ayat 76 ((Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong )
Surat Al-Maidah ayat 90 ( Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan).
Surat An-Nissa ayat 36 (Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri)
Surat Ibrahim ayat 41 (Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". )
Surat Al-Isra ayat 23 (Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia )
Surat Luqman ayat 14 (Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu )
Surat Al-Ahqaaf ayat 15 (Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri )
Surat Al-Ahqaaf ayat 17 (Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: "Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: "Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar". Lalu dia berkata: "Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka )
Rutinitas saya sebulan belakangan ini adalah terapi di sebuah ahli pengobatan tradisional di daerah Fatmawati. Memang sangat melelahkan, tapi mau gimana lagi demi mencapai apa yang dinamakan "Sehat" makannya harus tetep semangat kesini. Terapi ini biasanya bisa sampai seharian, karena memang banyaknya pasien. Saya biasanya 2 sesi terapi. Nah saat istirahat (setelah sesi 1 usai, dan nunggu jadwal ke sesi 2) biasa saya habiskan di sebuah Warung Kopi/Indomie di samping tempat pengobatan itu.
Saya belajar banyak hal disini. Disinilah tempat obrolan bebas dari berbagai kalangan, mulai dari tukang ojek, pengamen, karyawan sampai preman.
Sore tadi seperti biasa sambil menunggu jadwal sesi 2 saya mampir ke warung kopi yang dijaga sama si Ujang. Suasananya tidak terlalu ramai. Biasanya setelah saat istirahat makan siang dan seusai magrib baru ramai. Saat itu cuma ada saya, Ujang (yang lagi sibuk beres-beres), Pak Tarjo (pelanggan disana, seorang pensiunan Marinir), 1 orang pengamen yang lagi asyik menyantap burjo dan 2 orang wanita (hasil curi dengar sih, mereka SPG di PS, yang lagi off hari itu).
Saya ngobrol2 dengan Pak Tarjo, dia cerita banyak hal sejak pertama saya kenal beliau 3 minggu yang lalu. Mulai dari cerita saat masih aktif di Marinir, pengalaman2nya di medan perang, sampai cerita keluarganya.
Saat sedang asyik ngobrol sama Pak Tarjo, sekilas saya dengar pembicaraan 2 gadis yang duduk di samping saya itu..
(Suara hape..) Gadis 1 : "Akhirnya masuk juga nih sms" Gadis 2 : "Siapa tuh.." Gadis 1 : "Iya, dari F****.. ngajakin jalan ntar malem" Gadis 2 : "Wah asyik dong.. Eh loe biasanya jalan kemana sih ?" Gadis 1 : "Yah biasa deh, makan, muter2 trus cek-in" Gadis 2 : "Hah ???" Gadis 1 : "Haree Genee !! Secara gitu lo kita cewek cakep, yah manfaatin aja badan buat dapet duit.." Gadis 2 : "Emang kalo loe jalan gitu dapet berapa ?" Gadis 1 : "Yah lumayan lah.. minimal sih 400 ribu ngantongin. Kurang apa coba, dah enak dapet duit pula.." Gadis 2 : "Ajarin gw dong bowk !.. Gw gi butuh duit nih mau beli hape .." Gadis 1 : "Yee.. Ntar deh, lu gw promosiin.."
Setelah itu saya gak denger lagi soalnya kembali mengalihkan konsentrasi ke obrolannya Pak Tarjo..
Tingkat Kesabaran & Kedewasaan Tercermin di Jalan Raya - Part 2 -
Melanjutkan pembahasan sebelumnya nih..
Sebelumnya kan saya membahas soal sisi pengendara, nah disini saya mau membahas agak sedikit lebar nih, ke sisi pihak lain yang berkaitan (langsung atau tidak) dengan pengguna jalan.
Ini mungkin agak jauh ya, tapi bagi saya ini bisa menjadi salah satu sebab bagaimana sikap para pengendara bisa jadi ugal-ugalan di jalan raya (khususnya motor). Ini karena mereka merasa sebagai korban diskriminasi. Seperti terlihat di surat bikers ini. Terlihat banget kan sebnarnya si penulis surat yang mengatasnamakan bikers itu merasa jadi korban diskriminasi.
Saya juga pengendara motor dan sering merasakan hal ini (bukan seperti pemikiran si penulis surat itu ya), tapi saya merasa di diskriminasikan oleh pihak lain (pengelola gedung misalnya). Coba deh perhatikan, berapa banyak gedung-gedung perkantoran atau mall di seantero Jakarta ini yang memiliki parkiran motor yang nyaman (dalam artian sebenarnya ya) ? Sedikit sekali kan ? Kalau parkir motor pasti harus berdesak-desakan, harus rela bodi samping agak baret sedikit, atau kalau hujan, harus rela kecipratan air. Sedikit sekali pengelola gedung yang menyediakan sarana parkir motor yang layak, karena motor masih dianggap pengguna jalan kelas dua.
Bahkan saya sempat (dan sering) merasakan saat hendak berkunjung ke satu gedung atau hotel harus parkir di tempat yang agak jauh di luar gedung, ataupun harus berada di area basement yang sumpek bin pengap. Bahkan saya juga sering mendapati ada gedung/hotel/mall yang melarang motor untuk masuk dan parkir bahkan untuk sekedar lewat saja.
Bukankah sarana parkir itu adalah bagian dari Fasum (Fasilitas Umum) yang wajib disediakan oleh setiap gedung (Menurut peraturan tata kota dan bangunan). Sarana parkir itu harus untuk semua kendaraan, Mobil, motor dan angkutan barang.
Hal-hal seperti ini bisa memicu rasa disepelekan, di-anak tirikan dari pengendara motor yang akhirnya berimbas pada sikap mereka di jalan raya terhadap pengendara mobil (khususnya mobil mewah).. sekali lagi ini semua hanya pemikiran saya lho!
Saya salut terhadap beberapa gedung (walaupun belum sempurna sih) tapi sudah menyediakan fasilitas parkir yang cukup memadai bagi semua pengendara (mobil dan motor) bahkan ada juga gedung yang sudah menyediakan sarana parkir untuk pengendara sepeda lihat disini.
Jadi ini adalah usaha dan kerja keras dari semua pihak untuk menciptakan jalan yang nyaman dan aman bagi pengendara dan pemakai jalan.
Mari kita benahi semuanya ke arah yang lebih baik!
Tingkat Kesabaran & Kedewasaan Tercermin di Jalan Raya
Sering banget saya dapet email dari temen-temen di milist soal info kebrutalan pengendara di jalan raya. Ada yang komplain soal aroganisme pengendara HD atau klub motor saat pawai, ada juga soal pengendara mobil yang ngebut dan mepet-mepet, dan lain macemnya gitu.
Sebagai seorang pemakai jalan yang hampir tiap hari selalu menggunakannya (entah menjadi bikers, pengendara mobilers atau cuma penumpang TiJe a.k.a busway), saya seringkali mengalami tempaan mental di jalan raya (dan bahkan tempaan skill, gak perlu ikut kursus pengemudi stunt-driver, tiap hari jalan di jalan Jakarta aja bikin jago kok.. hehehe). Saat jadi bikers, saya sering senewen dengan tingkah metromini, mayasari, angkot dan bajaj yang seenaknya berhenti, atau belok gak pakai tanda. Sering juga senewen karena dipepet sama mobil, pas macet mobil terlalu ke kiri jadi gak bisa lewat, kecipratan air genangan hujan dari SUV mewah yang ngebut aja dan macem-macem deh.
Saat jadi mobilers, yah hampir sama kalo soal sama angkutan umum, terus kebalikannya ngeliat tingkah motor yang selap-selip, atau main muncul aja dari gang.
Saat jadi penumpang angkutan umum (entah pas naik Tije, metromini, angkot, bajaj atau taksi), saya sering senewen sama tingkah motor yang selap-selip, atau mobil yang klakson-klakson.
Terus Apa yang terjadi sebenarnya ?
Sebenarnya kalau kita saling menyalahkan (dari sudut pandang tertentu) pihak lain, ini semua gak akan selesai. Yang paling utama adalah, sikap berkendara di jalan itu cerminan dari tingkat kedewasaan dan kesabaran seseorang (teori saya lho).
Misalnya, srudak-sruduk, selap-selip, itu karena kita belum mampu menahan kesabaran kita dan mengontrol emosi. Terus terobos TL (Traffic Light) yang sudah menyala merah, ini karena kita belum dewasa untuk bisa mematuhi peraturan yang sudah dibuat.
Jadi kalo macet (bagi bikers nih ya) harus taat berenti di belakang mobil ? Yah gak juga, ini malah menyebabkan kemacetan tambah panjang. Maksudnya gini, andaipun harus nyelip, harus dengan perhitungan, motor itu kan jalurnya di kiri, pas macet mau nyelip, kita sudah hitung muat gak motor kita lewat di celah itu, setang kita bakalan nyenggol spion mobil gak ? kalau akhirnya memang tidak muat, ya sudah berhenti, jangan paksain untuk naik ke trotoar, ini berarti kita belum cukup dewasa untuk menaati peratura. Terus bagi pengendara mobil, harus memperhitungkan juga, saat macet dan berada di jalur kiri, posisi mobil jangan terlalu menghabiskan jalan bagian kiri yang menyebabkan motor tidak bisa lewat. Kita harus bisa toleransi terhadap pengendara motor yang kepanasan, atau kehujanan.
Introspeksi diri pribadi masing-masing. Baik itu kita sebagai pengendara motor, pengendara mobil, supir angkutan umum bahkan pejalan kaki. Apakah selama ini kita sudah benar-benar dewasa untuk bisa menaati peraturan dijalan ? Apakah rasa toleransi kita terhadap pengguna jalan lain sudah cukup ?
Polemik saling menyalahkan antar pengendara lebih baik dihentikan. Lebih baik sama-sama introspeksi diri, terus sama-sama membahas bagaimana menciptakan suasana jalan yang aman dan nyaman bagi bersama.
Itu dari sisi pengendara.
Sebenarnya semua bukan murni kesalahan pengendara. Pemerintah juga harus bisa menyediakan fasilitas jalan yang memadai bagi masyarakatnya, baik bagi pengendara maupun pejalan kaki. Buatkan jalur khusus pengendara motor (ini lebih relevan dibandingkan pembatasan/pelarangan motor memasuki daerah tertentu). Buatkan akses trotoar yang nyaman dan aman, bebas dari tempat pangkalan ojek atau tempat lapak kaki lima.
Perbaiki layanan transportasi umum. Berikan kemudahan bagi pengusaha bis untuk bisa memperbaharui armadanya yang lebih nyaman, bisa dengan penurunan pajak atau memfasilitasi kredit lunak pembelian armada baru. Gak usah muluk-muluk bikin monorail dulu deh.. perbaiki aja tuh KRL.. semacam di Jepang, kan nyaman tuh, warganya ke kantor naik kereta, berangkat pake kemeja dan dasi, turun kereta masih pake kemeja dan dasi dan tetap wangi, kalo naik KRL disini kan gak bisa begitu, berangkatnya wangi, turun kereta kucel. TransJakarta (busway) itu satu langkah yang cukup baik, cuma sekarang masalahnya jadi terkesan dipaksakan. Penggunaan jalur busway di jalan sudirman-thamrin masih baik karena lebar jalannya masih cukup besar bagi pengguna lain setelah dipotong jalur busway, tapi di daerah Roxy atau Daan Mogot misalnya.. Jadi makin kecil kan tuh jalanan gara2 jalur busway.
Ini semua butuh kerja bersama antara masyarakat dan pemerintah untuk menciptakan jalan yang nyaman dan aman.
Btw, ini ada kutipan surat pembelaan dari bikers untuk pengendara mobil.. cukup rasional.. (ini menunjukkan, masalah di jalan raya telah merembet ke arah masalah kesenjangan sosial.. bisa-bisa terjadi sesuatu kalau gak diperbaiki dari sekarang nih..) Quote from : www.blogfam.com
Bapak2, ibu2 yth, Sebelumnya saya mohon maaf bila tulisan berikut kurang berkenan. Kami hanyalah ingin meminta maaf kepada bapak ? ibu pengguna roda empat mengenai perilaku kami di jalan raya. Sungguh, kami tidak memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda. Bila kami terlihat suka nyerobot kekanan atau kekiri, itu hanyalah karena kami merasa kepanasan. Ini tentunya akibat jaket, helm, sarung tangan, masker, yang kami gunakan di siang bolong. Tentunya rasa kepanasan ini tdk anda rasakan, karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi dashboard mobil anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung jaket, ataupun bagian bawah helm, he he he.
Bila anda melihat kami mendaki trotoar, ataupun mengambil jalur kanan yang berlawanan, itupun bukan karena kami sok jago. Tapi kami hanya mencari alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan tertutup oleh MPV ataupun SUV bapak ?ibu. Rasanya kami nggak kuat jika harus menunggu dibelakang knalpot anda, yg belum tentu bebas emisi (maaf ya). Belum lagi kami takut di PHK, hanya karena telat masuk kerja. Tentunya khusus hal ini, sebagian dari anda tidak perlu absen kan?, kalo masuk kerja?
Sebab kalo sebagian besar dari kami, harus pak-buu... Minimal dipotong uang transport, hiks!! Belum lagi, kami suka malu bila harus melewati resepsionis nan cantik yang menutup hidung kecil mereka, karena mereka mencium aroma knalpot dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami. Walau deodorant 5 ribuan telah kami semprot, tentu tidak sebanding dg parfum mobil anda yg 50 ribuan plus sejuknya AC mobil anda.
Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami juga gak pernah memprotes roda empat. Kami cukup tau diri kok, dengan pajak yg super murah kami, sehingga kami harus rela mengalah bila berbicara tentang parkir. Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir kami. Tentu berbeda dengan areal parkir bapak-ibu. Memang sih,tarif parkirnya aja beda J.
Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda empat yang telah oleh pemerintah di-anak emaskan. Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun, di atas gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak mencari tempat tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi bapak-ibu bisa cepat sampai tamasya ke ancol ataupun taman safari.
Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, mungkin anda sering melihat kami berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami pergi ke dufan. Tapi kami gak yakin, apakah anda melihat kami, memijit tangan, kaki dan bahu mereka yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara duduk mereka yg sedikit berakrobat di atas motor kami. Tentunya berbeda dengan lucunya putra-putri anda yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di jok belakang.
Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil bapak-ibu, bila melihat kami panik saat hujan turun. Dimana kami harus buru-buru, loncat dari motor, buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. Terkadang kami membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis kek, mau hujan gede kek, bodo' amat, cukup putar tuas kecil disamping stir, maka wiper kaca akan bekerja lembut membersihkan air di kaca depan & belakang. Aaaah enaknyaa di mobil.
Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu yang terbiasa menginstruksikan lembur kepada kami. kami cukup mengerti bila anda tidak pernah membayangkan, betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan motor. Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo kena angin malam bisa kena paru-paru basah, adalah isapan jempol semata. Amit-amiiiit.
Kami juga gak protes kok, bila jari jemari anda menjentikkan abu rokoknya lewat jendela, sehingga mengenai jaket kami. Ataupun celana kami harus 'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela. Mungkin kami dengan jaket hitamnya, tampak seperti tong sampah kali yeee. Hi hi hi Mohon maaf juga bila, kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm sungguh, itu gak sengaja kok, . Sebab selama naik motor, mata kami harus dipicingkan agar tidak kena debu. Naaah begitu berhenti, secara refleks mata kami terbuka lebar, seperti melotot, he he he Maaf ya pak-bu. Peace !!!
Memang siiih, kami sering bikin masalah di jalan raya, tapi setidaknya, kaum kami belum pernah punya kesempatan bikin masalah buat negara ini. (Jadi gak enak nerusinnya)
Memang siiih, rata rata dari kami tidak berpendidikan. Walau beberapa rekan kami masih setia berprofesi pengojek untuk mengantar kaum berpendidikan nan terhormat ke tujuan, bila mereka diburu waktu atau hampir terlambat.
Memang siih, rata-rata dari kami gak memiliki tata krama. Karena kami gak punya cukup uang untuk belajar di tempat kursus kepribadian ataupun pelatihan image development. (SD aja DO ? hiks!).
Tapi setidaknya, kami cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan kepala kepada bapak-ibu duluan plus senyum manis, bila kami bertemu anda di koridor kantor. Ataupun menjauh dari bapak-ibu yang sedang bercengkrama di lobi menunggu lift, karena celana dan sepatu kami tampak kotor terciprat air jalanan akibat sedan mewah anda menyalip kami.
Namun kami cukup terhibur kok, bila kami dapat mendengar sayup sayup lagu kesukaan kami, saat kita bersanding manis di lampu merah. Hilang rasa penat bahu dan pinggang kami, bila dentuman sound system anda membagi lagunya lewat kisi kisi jendela. He he he, pernah gak anda melihat kami juga terkadang mengangguk-anggukan kepala mengikuti lagu anda, walo cuma 10-20 detik. Jadi malu...
Namun kami cukup terhibur kok, dengan sigapnya pak presiden menaiki motor roda dua untuk meresmikan balapan mobil, hiks. Walau kami tau persis, itu hanya gara gara terlalu banyak roda empat yang membuat jalan tol menjadi padat. Sehingga pihak protokoler takut pak Presiden datang telat. Padahal mesin dan knalpot mobil balap dari negara asing, udah gak sabar buat melesat, hanya untuk bisa dibilang sebagai yang tercepat, dan rebutan trophy segede knalpot motor untuk mereka angkat. What an ironic...
Namun, kami cukup terhibur juga kok, dengan iklan di TV. Dimana banyak artis nan ganteng dan cantik, artis senior maupun junior, politikus, budayawan, berebut mengiklankan motor untuk kami. Walau kami tau persis, gak mungkin mereka pergi shooting atau menghadiri gala dinner dengan motor bebek. Sebab kami tau persis, mereka gak pernah direpotkan oleh naik dan turun dari mobil, karena supir nan setia, membukakan pintu belakang bagi mereka.
Yaahhh, kami gak bermaksud membela diri siih. Kami cuma mau sharing aja kok, kepada anda pengendara mobil roda empat, bahwa rasa sebel, muak, benci anda terhadap kami, sudah kami bayar kok dengan kondisi di atas. Tuhan Maha Adil kan?
Menulis adalah terapi yang bagus untuk otak dan jiwa. Lebih bagus dibanding bercerita dengan seseorang. Mengapa ? Yah karena saat menulis, kita bisa dengan bebas melampiaskan apa saja yang ada di otak kita tanpa ada yang ditutp-tutupi lagi. Coba bayangkan, saat punya masalah dan curhat ke pacar, sahabat atau siapa saja, pasti masih ada batasan-batasan yang kita jaga kan ?
Nah sekarang saya mau membicarakan soal menulis tetapi bukan menulis catatan or diary, tapi menulis sebagai profesi.
Bila dihadapkan pada profesi, entah itu penulis novel, penulis skenario, jurnalis, saya sering mendapat pertanyaan, "Bagaimana sih caranya ? Cara memulainya gimana ? Dapet ilhamnya dari mana? Tata aturan penulisan gimana sih?" Meskipun saya bukan ahlinya dalam bidang tulis menulis ini, saya hanya ingin membagi pengalaman saya saja. Begini, tentang bagaimana memulainya ? Yah, misalnya saya dulu saat pertama kali terjun ke dunia jurnalistik, saya juga masih bingung, nanti harus nulis apa, cari bahannya dimana, dan pertanyaan-pertanyaan lain gitu di otak. Tapi akhirnya saya nemu cara mujarab, BANYAK MEMBACA ! Yup, menulis dan membaca itu kan kaitannya erat banget.. nempel kayak perangko istilahnya. Saat memulai jadi jurnalis, saya banyak membaca majalah-majalah lain yang sejenis, saya pelajari gaya bahasanya, alur tulisannya dan lain sebagainya. Nah soal ilham ini, nantinya akan datang sendiri. Misalnya saat saya sedang asyik browsing di forum internet yang membahas soal teknologi, saya baca banyak masalah-masalah dikemukakan disana. Nah itu bisa jadi bahan tulisan. Itu kalo menulis atau membuat artikel (masih menurut saya lho)
Nah yang ini kalo menulis novel atau membuat ide cerita film/sinetron..
Soal Novel, jujur saja, saya masih agak lemah disini.. Saya lebih tertarik ke penulisan cerita film/sinetron. Alhamdulillah, ada beberapa karya saya yang jadi bahan untuk sinetron. Nah untuk yang satu ini lebih gampang lagi, cari ide or ilham or inspirasi ceritanya bisa dari mana-mana. Dari pengalaman pribadi misalnya, atau dari pengalaman teman-teman dekat, keluarga atau siapa saja. Kuncinya, banyak memperhatikan lingkungan sekitar, terus banyak ngobrol sama orang. Jangan pilih-pilih, mau dia tukang gorengan, supir taksi, kenek metromini, satpam, karyawan kantoran, direktur, sampai pejabat bahkan kalau perlu sama preman sekalian. Ini jadi memperluas wawasan kita, agar tidak terjebak dengan stereotype penggambaran karakter. Kadang kalau kita lihat sinetron, direktur itu digambarkan selalu berdasi, terus di kantor sukanya tunjuk2 main perintah.. gak cuma sebatas itu kok, ada banyak hal yang bisa digali lagi sebenarnya.
Intinya, dalam menulis, kita harus bisa seketika (instant) memindahkan sisi pandang kita saat sedang menulis, sisi pandang penulis dan sisi pandang pembaca.. agar terjadi keseimbangan di tulisan kita.
Wajah kalian masih sering terlintas Tawa kalian masih sering terdengar Aroma kalian masih sering tercium Namun semua terasa jauh.. semakin menjauh..
Kalian adalah segalanya bagiku Kurasakan kesendirian yang teramat dalam saat ini Tiada tempat tuk bercerita Tiada tempat tuk mendengar
Kesalahan yang kubuat memang sangat besar Kata maaf tidaklah cukup menghapuskannya Kalian adalah kepingan hatiku Perginya kalian dariku layaknya hancurnya keping-keping hatiku..
Sobat, Aku minta maaf.. Meski kalian tidak mau memaafkanku.. Kalian berhak untuk menghakimiku.. Kalian berhak untuk mengkucilkanku.. Tapi satu yang kumohon.. Tetap ingat aku sebagai sahabatmu..
Terus contoh sinetron yang menarik lainnya (dari sisi cerita) menurut saya adalah DTK (Dunia Tanpa Koma) yang dibintangi Dian Sastrowardojo. Sinetron ini bercerita tentang dunia jurnalistik yang memang tidak memiliki koma, karena selalu berlanjut. Menariknya, selian dari sisi cerita, juga dari sisi pemainnya yang berisi bintang-bintang top. Bahkan Andi Malarangeng (yang sekarang menjadi Jubir Kepresidenan) ikut tampil sebagai bintang tamu. Konon, sinetron ini menjadi salah satu sinetron berbiaya cukup besar. Namun sayang, sinetron ini hanya sempat tayang sebentar. Mungkin faktor cost produksi itu yang menjadi sebabnya.
Untuk penulis skenario, mari membuat sebuah karya cerita sinetron yang tidak monoton. Berikan wajah baru dan kesegaran terhadap dunia sinetron Indonesia. Agar masyarakat tidak bosan. Memang bila dipertanyakan sola kualitas sinetron kita, para produser dan stasiun televisi selalu berkilah bahwa sinetronnya tidak membosankan, buktinya rating selalu tinggi. Masalah rating yang dibuat oleh suatu badan independen penghitung rating yang menjadi patokan bagi pengiklan untuk beriklan atau tidak di spot sinetron tersebut selalu menjadi alasan. Saya sendiri sampai sekarang masih bingung masalah rating ini. Siapa-siapa saja sebenarnya yang dijadikan responden. Karena kalau saya ngobrol dengan orang-orang dan saya tanya soal sinetron,jawabannya selalu sama, membosankan. Sama semua orang lho, tidak terbatas golongan tertentu atau level tertentu saja. Sama rekan kantor, teman-teman diluar, orang-orang didunia film, tukang nasi goreng, tukang indomie, tukang ojek.. hampir semua level masyarakat. Jawabannya selalu sama.
Untuk sutradara, lebih berkreasi lagi. Buat sinetron tersebut bisa lebih greget. Arahkan pemainnya untuk bisa benar-benar berakting dan tidak terkesan akting sembarangan/monoton. Contohnya hampir disetiap adegan sinetron, bila ada adegan si tokoh marah atau kesal selalu ditampilkan wajah si tokoh yang melotot (dengan mimik yang terkesan dipaksakan tidak natural) dibarengi dengan musik latar terus pengambilan shoot kamera close-in, close-out..
Untuk pemain, apalagi yang muda-muda. Jangan cuma mengandalkan tampang saja. Tunjukin dong kalau kalian layak tuk disebut sebagai aktor/aktris. Lebih berimprovisasi.
Untuk produser, yah kalau bicara soal bisnis memang agak sulit. Anda tentu tidak mau bereksperimen membuang-buang duit banyak dalam sebuah sinetron yang terkesan diluar kebiasaan. Anda pasti inginnya keluar duit sedikit tapi mendapat duit banyak. Semua orang juga berpikir begitu, gak ada yang salah dengan itu. Tapi seperti dalam memancing, tidak mungkin memancing seekor kakap kalo umpannya hanya pelet/cacing kecil. Umpannya harus ikan2 kecil atau potongan daging segar toh. Beri kesempatan penulis skenario dan sutradara tuk berkreasi agar tidak menghambat daya kreativitas mereka.
Ini semua hanya opini saya pribadi.. Tidak bermaksud untuk mendiskreditkan atau membangga-banggakan sesuatu/seseorang/pihak lain.
Saya tadi membaca sebuah buku "Menulis Skenario...." (lupa judulnya ?) karya (Seth klo gak salah). Buku itu berisi tentang cara-cara menulis skenario yang benar, serta cara tentang menjadi seorang penulis skenario dan hal-hal yang berkaitan dengannya. Disini saya bukan mau membahas tentang isi keseluruhan buku itu. Tapi tadi pas saya baca di bab-bab awal, ada satu pernyataan yang menarik. " Seorang penulis skenario dituntu untuk membuat skenario yang memungkinkan untuk skenario tersebut di produksi menjadi sebuah sinetron. Dalam artian daya khayal sang penulis skenario harus dibatasi agar tidak kebablasan. Ini berkaitan dengan biaya produksi dari sebuah sinetron yang juga harus diperhitungkan oleh penulis skenario, apakah nantinya skenario tersebut layak/mungkin atau tidak untuk diproduksi ?"
Mmmh.. pernyataan yang menarik. Dari pernyataan itu, bisa saya sedikit simpulkan bahwa sang penulis skenario tidak perlu muluk-muluk bikin naskah skenarionya. Harus dipertimbangkan, apakah itu mungkin atau tidak diproduksi berkaitan dengan biaya produksinya nanti. Ini mungkin yang menjadi salah satu sebab, mengapa tayangan sinetron kita selalu membosankan dan ceritanya hanya itu2 saja. Saya lantas berpikir, masih sangat tidak mungkin production house atau stasiun televisi kita menayangkan/membuat sinetron lokal seperti miniseri luar/hollywood seperti 24, CSI, Hustle, X-Files dan sebangsanya. Mengapa ? Satu contoh miniseri CSI atau yang ekstrem X-Files. Dari sisi cerita memang rumit sekali dan membutuhkan riset yang sangat mendalam dari si penulis skenario (soal hal ini, saya tidak meragukan kemampuan penulis skenario lokal, ada kok yang sanggup membuat skenario seperti ini). Kemudian kerumitan lain ada di produksinya. Bayangkan saja, untuk membuat satu episode berapa rupiah yang dikeluarkan, bisa beratus-ratus juta, bahkan milyaran (untuk membayar artis, kru, membuat setting dll). Untuk memasukkan satu adegan tembak-tembakan antara polisi dan penjahat ditambah bumbu ledakan dan lain sebagainya pasti dibutuhkan biaya yang cukup tinggi. Menurut saya, hal-hal seperti ini yang membuat dunia sinetron di tanah air tidak berkembang. Kita selalu diberikan tontonan sinetron yang selalu mirip dari sisi cerita, monoton! Romantisme percintaan antara si kaya dengan si miskin, kehidupan pengusaha kaya raya dengan segala romantikanya.. sungguh membosankan.
Sekarang, mari kita balik. Bila produser tidak ingin membuang banyak uang untuk memproduksi sebuah sinetron (tapi inginnya mendapat uang yang banyak, hukum pasar yang membosankan, sedikit keluar banyak masuk)tuntutan bagi si penulis skenario (dan sutradara)adalah bagaimana membuat sebuah cerita yang menarik dan tidak monoton dengan keterbatasan dana tersebut. Si penulis skenario harus mampu membuat sebuah cerita yang berbeda dengan sinetron yang sudah ada belakangan, dan sutradara dituntut untuk membuat cerita tersebut menjadi sebuah tayangan yang menghentakan masyarakat. Mari membuat trend baru demi penyegaran hiburan di masyarakat.
Satu contoh nih, Film "Jomblo" yang diangkat dari novel-nya Aditya Mulya. Saat saya baca novelnya, memang sangat menarik. Pola atau alur ceritanya tidak seperti novel lain. Aditya terlihat memasukan pola komedi yang sangat menarik dan dekat dengan kehidupan. Nah saat filmnya dibuat, Hanung Bramantyo sang sutradara, mampu menginterpretasikan apa yang ada di novel ke layar lebar. Kemudian sekarang film itu dibuat seri televisinya. Pada episode-episode awal, memang unsur komedinya masih terlihat sama dengan versi film. Namun belakangan terlihat sudah tidak greget lagi. Pola-pola sinetron kebanyakan sudah ikut masuk pula ke sinetron Jomblo ini. Segi percintaan, perselingkuhan dsb. Padahal di novel Jomblo itu, menceritakan bagaimana 4 sekawan (Agus, Bimo, Olif dan Doni) yang kesemuanya jomblo (dengan alasan2 masing2) dalam menjalani kehidupan di dunia perjombloan itu. Di sinetronnya, sekarang malah ceritanya seperti balik ke pola sinetron2 remaja yang biasanya yang membosankan itu.
Sambil nunggu sesi terapi tahap 2, iseng-iseng mampir ke warnet yang ada disebelahnya. Bingung juga mau buka apa, abis otak lagi gak nyambung gini (plus mata sepet bin ngantuk dan badan super lemes). Baca-baca ke komunitas blogger, cari-cari inspirasi buat bikin blog sama belajar tutorial-tutorial biar blog makin menarik. Terus ketemu satu postingan yang cukup bagus, soal menulis skenario.
Mmmh.. hal yang dari dulu saya coba pelajari. Sekarang sedikit-sedikit sudah bisa menulis skenario dengan format baku (meskipun harus bolak-balik lihat contekan). Ceritanya, ada pasangan penulis skenario(Yeri Hermanto dan Relitha) yang saat ini sedang aktif menggarap skenario sinetron religi di TV swasta yang ngajak blogger-blogger di komunitas itu buat nyalurin bakat menulisnya. Jadi blogger dipersilahkan mengirim sinopsis cerita (tentu saja yang berkaitan dengan tema sinetronnya) ke mas Yeri dan mba Relitha itu. Nantinya sinopsis-sinopsis yang masuk itu bakalan diseleksi sama mereka buat diajuin ke produser dan pihak stasiun TV. Kalo di tahap ini lolos, baru deh sinopsis itu bakal dibikinin skenarionya trus diproduksi. Mas Yeri dan mba Relitha juga menjanjikan honor yang cukup menarik buat karya sinopsis ini. Yah sekarang saya mulai buka-buka lagi file lama saya. Soalnya dulu sempet bikin beberapa sinopsis dan skenario cerita berdurasi pendek.
Buat yang mau belajar jadi penulis skenario atau mau mencoba profesi baru sebagai penulis skenario sama-sama yuk belajar ke Mas Yeri and mba Relitha.
Maaf sebelumnya, ini semua cuma pendapat pribadi saya lho.. bukan maksud untuk menilai apalagi mendiskreditkan rekan-rekan sesama jurnalis.
Hampir genap 2 tahun saya terjun (lebih tepatnya kecemplung) di dunia jurnalistik. Sampai akhir febuari kemarin status saya masih jurnalis, jadi saat ini setelah bukan lagi berstatus sebagai jurnalis resmi (lebih enak jadi pengamat dan kontributor) saya mau menceritakan sekelumit pengalaman saya di dunia jurnalistik ini. Saya dulu memandang seorang jurnalis (or wartawan) itu sebagai sebuah profesi yang teramat mulia dan juga berat. Yah, berat karena harus siap sedia mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya demi menyampaikan informasi/berita kepada masyarakat. Akhirnya 2 tahun yang lalu kesempatan itu datang. Kesempatan untuk merasakan dunia jurnalistik. Kebetulan saya berkreasi disebuah majalah IT. Yah kalau kata teman-teman senior sih, lebih enteng kerjaannya dibanding media bidang politik atau ekonomi. Boleh dikatakan, majalah tempat saya berkreasi ini bukan saya anggap sebagai tempat bekerja mencari nafkah, tetapi lebih tempat untuk mengasah ilmu jurnalisme dan ilmu di bidang IT. Saya (dan beberapa teman) bahkan menyebut tempat ini sebagai sebuah Institut. Yup, institut yang mengajarkan berbagai macam hal, mulai manis, asam, getir sampai pahit. Seiring waktu berjalan, saya semakin merasakan tantangan sebagai seorang jurnalis terasa kurang disini. Memang (mungkin saya salah, tapi ini pendapat saya), Media itu akan terasa sulit untuk menjadi murni penyampai informasi ke publik bila sudah berbenturan dengan masalah bisnis. Dengan alasan kepentingan bisnis ini pula, saya merasakan seorang jurnalis bukannya membuat opini di masyarakat karena kemurnian jurnalisme, tapi malah memaksakan (atau lebih tepatnya menyetir) opini masyarakat berdasarkan kepentingan bisnis. Mungkin hal-hal semacam ini banyak dialami oleh jurnalis-jurnalis kita. Kepentingan bisnis mendominasi unsur media. Sehingga Media tidak bisa menjadi sesuatu yang mandiri (independen) sebagai penyuara kebenaran informasi ke publik. Teknik jurnalisme menuntut seorang jurnalis untuk menginvestigasi sebuah wacana untuk kemudian dijadikan berita/informasi yang akan disampaikan ke publik agar bisa mempengaruhi industri secara keseluruhan seakan dibalik. Jurnalis tidak ubahnya seorang copy-writter yang hanya dituntut untuk membuat berita sesuai pesanan industri.
Semoga dunia jurnalisme di negeri kita bisa semakin baik. Sudah sepantasnya posisi Jurnalis disejajarkan dengan profesi-profesi ahli lainnya seperti dokter, pengacara atau yang lain.
Udah pada tahu YouTube kan ? Itu lho, situs yang isinya konten-konten video yang bisa kalian tonton. Mau cari klip video apa aja disini ada. Nah, masalah yang sering terjadi nih ya, proses rendering gambarnya kan agak lama tuh, apalagi yang sering nge-net di warnet or kantor dengan koneksi masih agak lamban. Ada cara gampang nih, mendingan kalian download aja tuh file video-nya, jadi nanti bisa di tonton secara offline. Cukup menghemat waktu kok.
Nih langkah-langkahnya : 1. Masuk ke situsnya YouTube, terus bikin account disana. 2. Abis itu pilih deh klip video yang mau kalian tonton. 3. Buka situs untuk grabber file video ini, salah satunya biasanya saya pakai keepvid 4. Nah sekarang balik ke page YouTube, pas di klip video yang mau kalian tonton. Di box bagian kanan kan ada alamat URL-nya, sorot terus copy deh alamat itu. 5. Buka lagi page keepvid, "paste" di bagian yang udah disediain disana. 6. Pilih "YouTube" dibagian kanan blok itu. Terus tekan download. 7. Tunggu sebentar, nanti link URL-nya akan muncul dibagian bawah. 8. Nah sekarang tinggal download aja deh dan simpan di harddisk kalian (or Flash Disk). 9. Untuk bisa menontonya, kalian butuh flash player yang bisa didapetin secara gratis di situs keepvid juga. 10. Selamat sekarang kalian bisa menonton klip video secara offline.
Name: Agung "Gus Portnoy" Sulendro Home: Jakarta, Indonesia About Me: Saya hanyalah seorang manusia biasa yang gemar sekali menulis dan mencurahkan apa yang ada di pikiran dan hati saya pada tulisan.
Seringkali pikiran dan hati saya terlalu kreatif berpetualang jauh sekali hingga tubuh tak mampu mengikuti, hingga akhirnya petualangan pikiran itu saya curahkan lewat tulisan. See my complete profile